Bahan Bakar CNG Gantikan Pertalite, Cek Harga Terbaru Pertalite di Seluruh Indonesia Per 25 Desember 2022

Bahan Bakar CNG Gantikan Pertalite, Cek Harga Terbaru Pertalite di Seluruh Indonesia Per 25 Desember 2022

Petugas SPBU mengisi BBM bersubsidi Pertalite ke kendaraan konsumen. Foto : Budiman/Sumeks--

BACA JUGA:Dua Pelaku Penimbunan BBM Ilegal Diamankan

Untuk harga Pertalite masih tetap Rp 10.000 per liter setelah mengalami kenaikan dari Rp 7.650 per liter. Sedangkan Solar Rp 6.800 per liter.

Kenaikan harga BBM itu sesuai dengan keterangan Pertamina pada Rabu malam 30 November 2022 lalu.

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

Kepmen itu sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU. 

BACA JUGA:Sekda Palembang dan Wako Harnojoyo, Kompak Soal Penggunaan CNG Pengganti BBM Pertalite pada Mobil Dinas

3 Jenis BBM Dilarang Dijual

Tepat 1 Januari 2023 ada aturan terbaru soal BBM.

Pemerintah bakal melarang 3 jenis BBM untuk diperjualbelikan.

Tiga BBM dibawah Pertalite yang dilarang itu adalah BBM RON 87, BBM RON 88, dan BBM RON 89.

Bahan bakar minyak yang akan dilarang dijualbelikan merupakan BBM dengan oktan di bawah RON 90.

BACA JUGA:Sidak Gudang Penimbunan BBM Ilegal di Desa Soak Batok, Polres Ogan Ilir Tak Temukan Aktivitas

Adapun aturan baru soal BBM menyebutkan BBM yang dilarang dijual atau BBM kadar oktan di bawah RON 90 dilarang diperjualbelikan sudah tercantum di dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

Isi dari aturan BBM kadar oktan di bawah RON 90 dilarang diperjualbelikan yakni terkait dengan Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU dan atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Info dilarangnya penjualan jenis BBM RON di bawah 90 itu sudah dikonfirmasi langsung oleh Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bernama Saleh Abdurrahman pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: