Poligraf, Alat yang Digunakan Penyidik Polri Ungkap Kasus Ferdy Sambo
Sidang terdakwa Ferdy Sambo di PN Jaksel. --
Seperti sensor yang dipasangkan ke lingkar dada terperiksa, lalu sensor ke jari.
Sensor ini disambungkan ke sebuah kotak hitam menggunakan kabel, lalu diteruskan ke laptop atau komputer sebagai outputnya.
Teknik Poligraf membatasi 3 hal, yakni sensor jantung, sensor kelenjar keringat, dan sensor pernapasan.
Pemeriksa poligraf harus yang telah tersertifikasi dan mengikuti pelatihan memenuhi syarat sesuai standar asosiasi Amerika.
Kriteria pelaksanaan tes poligraf yang digunakan Puslabfor yakni memakai teknik metode pertanyaan.
Puslabfor memakai metode penelitian dari Universitas Utah Amerika atau yang dikenal UTAH ZCT atau metode pembanding.
Sebagai syarat dari asosiasi Amerika Serikat, akurasi harus di atas 92 persen.
Fungsi poligraf untuk mendapatkan kejujuran seseorang secara profesional, mendeteksi kebohongan, membuktikan ketidakbersalahan, membersihkan nama baik, menyelesaikan permasalahan, investigasi kasus kejahatan, pre-employment screening.
Penggunaan Poligraf
Saat pemeriksaan polygraph, tidak langsung dipasangi alat.
Pertama, interview atau pre test.
Tahap ini untuk memastikan kesiapan terperiksa, membangun hubungan untuk menyamakan bahasa dan empati, mengetahui latar belakang terperiksa, hingga menjelaskan cara kerja alat.
BACA JUGA:Richard Eliezer Geleng-Geleng Kepala dan Tersenyum Masam Dengar Pengakuan Ferdy Sambo
Pemeriksa kemudian mempelajari terperiksa dan bahasa tubuh terperiksa, menyamakan persepsi kedudukan kasus, dan menyiapkan pertanyaan dalam tes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: