5 Jembatan Terpanjang dan Ikonik di Pulau Sumatera, Ampera Peringkat Kelima
Jembatan Ampera Kota Palembang.-Foto: dok/sumeks.co-
Meski sempat membuat banyak pihak putus asa, pihak kontraktor dan Pemprov Kepri pun menggeser rancangan jembatan itu supaya dapat dilanjutkan pembangunannya. Salah satunya adalah perubahan sentuhan yang dilakukan pada desain jembatan.
Jembatan ini dibuka untuk umum pada November 2016. Sementera pada 2017, jembatan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan usulan nama Jembatan Sultan Mahmud Riayat Syah oleh gubernur Nurdin Basirun.
Hingga kini, jembatan Dompak telah menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Tanjungpinang.
3. Jembatan Batanghari II
Jembatan Batanghari II Kota Jambi.-Foto: BP Jambi/sumeks.co-
Peringkat ketiga sebagai jembatan terpanjang di Pulau Sumatera ditempati oleh Jembatan Batanghari II. Jembatan ini di bangun selama 8 tahun (2002-2010), terletak di Kota Jambi dan memiliki panjang 1.400 meter atau 1,4 km dengan lebar sekitar 9 meter.
Pembangunan Jembatan Batanghari II berhasil mempersingkat waktu tempuh dari kota Jambi ke wilayah sekitarnya. Contohnya jarak tempuh dari Jambi ke Pelabuhan Muara Sabak semula 131,99 kilometer menjadi 61,86 kilometer. Sebagai jembatan alternatif yang menghubungkan jalur lintas timur di Kota Jambi sehingga membantu dalam pengiriman barang dan pelayanan jasa agar tepat dan efisien.
Sementara menurut Bernhard Panjaitan, MM Kepala Sub Dinas Praswil dan Tata Ruang Provinsi Jambi pembangunan Jembatan Batanghari II ini menelan biaya kurang lebih Rp125 miliar dari APBN,APBD Provinsi,APBD Kota Jambi, APBD Muara Jambi dan APBD Tanjab Timur selama tiga tahun anggaran yakni tahun 2003,2004 dan 2005.
4. Jembatan Tengku Agung Sultanah Siak (1,19 km)
Jembatan Siak menjadi urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan Kota Siak Sri Indrapura.-Foto: RiauMagz/sumeks.co-
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, dikenal juga dengan nama Jembatan Siak, adalah sebuah jembatan yang terletak di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang di atas Sungai Siak ini merupakan urat nadi perkembangan Kabupaten Siak dan kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan.
Sisi Utara di Kecamatan Siak, dengan ikon sejarah Istana Asserayah Hasyimiyah (yang juga dikenal dengan nama Istana Siak Sri Indrapura), dan sisi Selatan di Kecamatan Mempura dengan ikon sejarah berupa benteng dan tangsi Belanda di Desa Benteng Hulu dan Desa Benteng Hilir.
Nama jembatan ini diambil dari nama gelar permaisuri sultan terakhir Kerajaan Siak yang mengakhiri masa pemerintahan pada tahun 1946, atau satu tahun setelah Indonesia merdeka.
Jembatan kebanggaan rakyat Siak, provinsi Riau ini juga biasa disebut Jembatan Siak. Struktur megah ini menghubungkan dua daerah yang dipisahkan oleh Sungai Siak dan menjadi penghubung utama daerah sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: goodnewsfromindonesia.id