Tata Cara Mandi Junub yang Benar dan Sah

Tata Cara Mandi Junub yang Benar dan Sah

Mandi Junub adalah cara mensucikan diri dari hadast besar bagi umat muslim.--dok : sumeks.co

5. Menggosokkan tangannya ke tembok setelah menyentuh kemaluan

Menggosokan tangan ke tembok setelah menyentuh kemaluan hukumnya mustahab. 

Sesuai dengan perkataan Ibnu Hajar: “Dan menunjukkan akan mustahabnya mengusapkan tangan ke debu dari tembok atau tanah.” 

BACA JUGA:Alasan Pentingnya Menjaga Salat Sunnah Al Fajr

Untuk zaman sekarang tidak perlu menggosok tangan ke tembok tapi cukup dengan membersihkannya dengan sabun dan yang semisalnya.

6. Berwudhu sebagaimana wudhunya untuk shalat

Berwudhu sebelum mandi wajib juga hukumnya sunnah berdasarkan ijma’, sebagaimana yang dijelaskan oleh an-Nawawi:

“Berwudhu hukumnya sunnah ketika mandi dan bukan syarat maupun wajib, ini adalah madzhab kami dan ini juga pendapat para Ulama secara keseluruhan kecuali apa yang dihikayatkan dari Abu Tsaur dan Dawud bahwasanya keduanya menjadikannya sebagai syarat, begitu juga Ulama kami menghikayatkan dari keduanya, dan Ibnu Jarir menukilkan ijma’ bahwasanya wudhu tidaklah wajib, dan dalilnya adalah bahwasanya Allah Ta’ala memerintahkan untuk mandi dan tidak menyebutkan wudhu.” 

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Baca Doa Ini Saat Hujan, Petir dan Angin Kencang

7. Ketika mulai membasahi rambut, maka harus menyela-nyela pangkal rambut dan basahi dengan air sampai seluruh kepala dan rambut basah.

Adapun wanita yang rambutnya dikepang maka cukup diguyurkan air ke kepalanya sebanyak 3 kali, tidak perlu dibuka kepangnya, berdasarkan hadits dari Ummu Salamah ketika bertanya kepada Rasulullah,

“Wahai, Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub? Beliau menjawab, “Tak perlu (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah bagian tubuhnya yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci”.  

Namun jika ia membuka kepangnya maka itu lebih baik, berdasarkan sabda Nabi kepada Aisyah :

“Bukalah kepangmu dan bersisirlah” 

BACA JUGA:Bermain Sepakbola Dalam Pandangan Islam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: