Bukan Pawang Hujan, Ini yang Dilakukan Wishnutama Sukses Gala Dinner G20 Outdoor di GWK Tanpa Hujan

Bukan Pawang Hujan, Ini yang Dilakukan Wishnutama Sukses Gala Dinner G20 Outdoor di GWK Tanpa Hujan

Suasana megah Gala Dinner G20 bertema outdoor di Garuda Wisnu Kencana Bali, sukses digelar tanpa hujan.-Foto: dok/sumeks.co-

SUMEKS.CO - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia di Bali, sukses digelar dan megah. Bukan hanya pelaksanaan KTT yang dipusatkan di Hotel Apurva Kempinski yang sukses dan lancar, acara Gala Dinner yang dihelat dengan tema outdoor di Garuda Wisnu Kencana (GWK) berhasil menyita perhatian para pemimpin dunia. 

Konsep dan kemegahan nuansa budaya Indonesia wajib untuk diacungi jempol. Kesuksesan acara Gala Dinner Kepala Negara itu tidak akan tercapai bila diguyur hujan. Namun faktanya cuaca bisa bersahabat. Padahal Indonesia sudah memasuki musim penghujan. Malam itu cerah dan acara berlangsung lancar dan penuh kesan.

Banyak pihak pun langsung menuding panitia menggunakan jasa pawang hujan. Terlebih bila mengingat gelaran Moto Gp Mandalika awal tahun lalu. Rara, seorang pawang hujan viral karena aksinya berupaya mengalihkan hujan yang mengguyur Mandalika saat itu.

Wishnutama yang menjadi arsitek event besar itu menggunakan teknologi sebagai ikhtiar agar tidak hujan saat acara. Dilansir dari Catatan Dahlan Iskan berjudul 'Wishnu Wishnu', pria yang pernah menjabat Menteri Pariwisata RI selama 1 tahun itu menerangkan memilih menggunakan teknologi untuk menghindari hujan. 

BACA JUGA:Waspada Bencana Hidrometereologi! November-Januari Wilayah Ogan Ilir Diprediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Ia bekerja sama dengan TNI-AU dan Badan Meteorologi dan Geofisika. Empat pesawat TNI-AU terbang berkali-kali di atas Bali. Dua dari arah Banyuwangi. Dua lagi dari arah Lombok.

Pesawat tersebut menebarkan garam terus menerus. Sampai 20-30 ton. Agar hujan tidak turun.

Tapi lewat tengah hari mendung tebal menggelayut di atas Bali. Penaburan garam pun dihentikan. Sementara. Justru mendung itu dilepas saja sekalian. Agar jadi hujan. Mumpung masih pukul 15.00.

Maka hujan turun sangat deras. Lama. Wishnu terus berkoordinasi dengan BMKG. Didapatlah keyakinan ilmiah: hujan akan berhenti sekitar pukul 17.30. Aman.

"Tidak pakai pawang hujan?" tanya Dahlan.

"Kami tidak. Entah kalau Pemda atau panitia lokal," ujar Wishnu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: