Produktif Menggunakan Medsos Dalam Workshop Literasi Digital di Labuan Bajo
--
BACA JUGA:Feeder LRT tak Lagi Gratis, Pembayaran Gunakan QRIS
Menkominfo juga mengatakan bahwa Survey Indeks Literasi Digital di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperoleh nilai sebesar 3,60 yaitu sedikit di atas rata-rata indeks literasi digital nasional.
Walaupun demikian, hal tersebut belum cukup. Dengan semakin tinggi penetrasi internet di Indonesia, maka risiko yang muncul di ruang digital juga makin tinggi.
“Berbagai pertimbangan ini menjadi dasar untuk menggaungkan Gerakan Nasional Literasi Digital. Saya harap berbagai program kelas ini akan diikuti dengan baik di oleh masyarakat NTT.
Mari kita wujudkan masyarakat digital yang berdaya saing, inovatif, dan produktif dalam ruang-ruang digital,” pungkas Johnny.
BACA JUGA:3 Terdakwa Pakaian Lansia Dituntut 5 Tahun Penjara
Hari pertama pada Workshop Literasi Digital, Siprianus Bhuka selaku pegiat literasi dan wisata di Labuan Bajo memberikan materi pertama mengenai dua dari empat pilar literasi digital yaitu digital ethics dan digital safety.
Siprianus menyoroti bahwa etika adalah hal yang paling penting dalam bermedia sosial. Media sosial memberikan penggunanya ruang bebas dalam berekspresi sehingga setiap pengguna harus memiliki batas etika dalam bermedia sosial.
Tidak sampai disitu, Siprianus juga menyampaikan pentingnya digital safety dalam transaksi digital dengan menyoroti alat pembayaran uang secara digital seperti Go Pay, Dana, OVO, dan semua platform yang memungkinkan pengguna dapat bertransaksi secara online.
Resiko dalam transaksi online adalah seringkali pengguna tidak ketat dalam menjaga data pribadi seperti pin atau kata sandi.
BACA JUGA:Harga BBM di Sumsel 1 November 2022, Pertamina Dex Naik, Pertamax Turbo Turun
“Ganti password tiap 6 bulan sekali, dan jangan beritahu siapapun dan jangan sembarangan mengakses situs-situs atau link yang menawarkan hadiah yang menggiurkan,” tegas Siprianus.
Di kesempatan yang sama, tokoh pemuda Manggarai Barat, Aloysius Suhartin Karya dalam paparannya menyampaikan tentang potensi media sosial sebagai membangun ekonomi digital terhadap industri wisata di Labuan Bajo.
Aloysius bercerita tentang bagaimana platform media sosial seperti Instagram dan Facebook yang Ia gunakan sebagai cara marketing menjadi perantara bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk datang ke Labuan Bajo.
Aloysius juga mengingatkan bahwa selain membawa manfaat, media sosial juga dapat menjadi pisau bermata dua bagi keamanan data pribadi penggunanya. Beliau memberikan tips-tips kepada peserta dalam menjaga keamanan data pribadi di ruang digital, yaitu :
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: