Inovasi Vokasi Dorong Indonesia Jadi Kapital Fesyen Muslim Dunia

Inovasi Vokasi Dorong Indonesia Jadi Kapital Fesyen Muslim Dunia

--

Salah satu di antaranya adalah pada Program SMK Pusat Keunggulan. Pada gelaran JMFW 2023, terdapat 10 satuan pendidikan vokasi yang karyanya diperagakan pada parade khusus bertajuk Mahakarya Vokasi Adibusana.

BACA JUGA:Pukul dan Keroyok Pengendara Gegara Serempetan Mobil di Palembang, Warga Bengkulu Ditangkap

Dari enam SMK yang koleksinya ditampilkan, empat di antaranya merupakan sekolah pengampu Program Pusat Keunggulan.

“Kami optimistis bahwa inovasi mahakarya vokasi adibusana tersebut dapat ikut bersaing, bahkan memberikan nilai tambah bagi perkembangan fesyen muslim atau modest fashion di Indonesia, terutama pada tren sustainable fashion,” ucap Kiki. 

Memanfaatkan Limbah Masker Drimedia, project penelitian tim periset asal Politeknik Negeri Media (Polimedia) Kreatif Jakarta berupaya menjawab permasalahan lingkungan tentang limbah masker disposable.

Ketua Tim Periset Polimedia Kreatif, Rani Watye menjelaskan, limbah masker dihancurkan dengan proses ekstrusi dan dicetak dengan proses hotpress agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan atau motif pakaian.

BACA JUGA:Pukul dan Keroyok Pengendara Gegara Serempetan Mobil di Palembang, Warga Bengkulu Ditangkap

Hasil riset Drimedia adalah berupa busana ready to wear dengan judul koleksi Affinity, dan sudah diperagakan pada gelaran JMFW 2023 belum lama ini.

“Kami menggandeng mitra industri, yaitu Badui's Project yang berperan dalam memproduksi busana dan promosi. Prospek produk ini adalah sebagai produk sustainable fashion. Material kain masih bisa dikembangkan sehingga tidak memerlukan tekstil lainnya,” terang Rina.

Memanfaatkan Limbah Masker dari Polimedia Jakarta Koleksi Affinity yang sudah tersedia adalah bomber jacket, blouse, dress, pencil skirt dan culottes dengan nuansa warna navy, light blue, black, dan grey.

Rani beserta timnya sendiri merupakan penerima Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri - Dosen PT Vokasi dengan skema pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek. 

BACA JUGA:Pukul dan Keroyok Pengendara Gegara Serempetan Mobil di Palembang, Warga Bengkulu Ditangkap

Membawa Batik Lasem pada Fesyen Dunia Selain Polimedia, tim periset dari Universitas Kristen Maranatha juga berkesempatan untuk unjuk gigi pada gelaran JMFW 2023, bahkan masuk ke dalam daftar inovasi vokasi yang ditampilkan pada parade Mahakarya Vokasi Adibusana.

Kajian riset yang digawangi oleh Yosepin Sri Ningsih ini fokus pada upaya peningkatan nilai guna produk unggulan suatu wilayah dalam konteks fesyen dengan studi kasus wilayah Lasem.

“Hingga saat ini Lasem menjadi wilayah yang masih mempertahankan kerajinan batik tulis, di saat daerah lain sudah banyak bercampur dengan batik cap. Wastra batik tulis Lasem kemudian dikembangkan melalui kegiatan riset terapan dengan peningkatan nilai guna, dari yang tadinya hanya berupa lembaran kain yang basa digunakan untuk sarung dan kain panjang kemudian diolah menjadi ragam produk mode,” tutur Yosepin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: