Turunkan Angka Stunting, Pemkab Ogan Ilir Dukung Gerakan Nasional Aksi Bergizi

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Ogan Ilir Dukung Gerakan Nasional Aksi Bergizi

Siswi SMPN 1 Indralaya saat mengikuti launching Gerakan Nasional Aksi Bergizi di SMPN 1 Indralaya, Rabu, 26 Oktober 2022.-Hetty-

OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, tengah berupaya menurunkan angka stunting di Bumi Caram Seguguk. 

Salah satu upaya yang dilakukan, yakni, memberikan gizi yang cukup kepada anak-anak, dengan menggalakkan Gerakan Nasional Aksi Bergizi dimulai pada Rabu, 26 Oktober 2022.

Untuk wilayah Ogan Ilir sendiri, launching Gerakan Nasional Aksi Bergizi dipusatkan di tiga titik. Yakni, MAN 1 Ogan Ilir, SMPN 1 Indralaya, dan SMAN Unggulan 1 Indralaya Utara.

Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani, yang menghadiri langsung launching Gerakan Nasional Aksi Bergizi mengungkapkan, Pemkab Ogan Ilir akan mendukung penuh upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting ini.

BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Ginjal Akut di Ogan Ilir, Dinkes Sebar Surat Edaran ke Fasilitas Kesehatan

"Alhamdulillah dari 43 persen, di tahun 2021 kita berhasil menurunkan angka stunting menjadi 29 persen," ungkapnya di hadapan wartawan di SMPN 1 Indralaya, Rabu, 26 Oktober 2022.

Ardani berharap, Aksi Bergizi di sekolah ini hendaknya tidak hanya sebatas ini saja, namun tindak lanjutnya harus satu minggu sekali dilakukan oleh siswa.

"Aksi Bergizi ini sangat baik, kita harus mendukung penuh," tegasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Indralaya, Herlina mengungkapkan, vitamin penambah darah yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir ke sekolahnya akan diberikan setiap hari Rabu kepada pelajar putrinya.

BACA JUGA:Ratusan Guru PAUD Curhat ke Wabup Ogan Ilir, Tak Dapat Insentif

"Kalau untuk makan, siswa siswi kami memang setiap hari membawa nasi dari rumah. Untuk telur, memang baru hari ini dari Dinkes," katanya.

Untuk diketahui, Kemenkes RI menggelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi mulai Rabu, 26 Oktober 2022. Gerakan ini digelar dalam rangka menekan kasus stunting di Indonesia melalui pemberian tablet penambah darah kepada seluruh remaja putri di Indonesia.

Target gerakan ini menyasar 1.028 sekolah dengan tujuan pencegahan stunting melalui gerakan remaja putri minum tablet tambah darah (TTD). Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita. Penyebabnya, karena kurangnya asupan gizi, infeksi berulang, hingga kurangnya stimulasi gizi.

Gerakan Nasional Aksi Bergizi, merupakan salah satu intervensi pemerintah dalam mencegah stunting sebelum kelahiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: