Jadi Pj Gubernur DKI, Heru Budi Tetap Jadi Kasetpres

Jadi Pj Gubernur DKI, Heru Budi Tetap Jadi Kasetpres

Anies Baswedan memberi hormat kepada Tito Karnavian. foto: hendra eka jawapos--

JAKARTA, SUMEKS.CO - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono resmi menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang berakhir masa jabatannya bersama Wagub Ahmad Riza Patria. 

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kemarin (17/10) melantik Heru Budi Hartono menggantikan Anies Baswedan.

Saat ditemui di kantor Kemendagri, Heru mengatakan siap melaksanakan kerja prioritas yang ditekankan Mendagri. ’’Akan kami masukkan dalam sebuah program 2023,’’ ujarnya. Selain itu, apa yang sudah dikerjakan Anies akan dilanjutkan. Khususnya yang sudah tertera dalam rencana pembangunan daerah (RPD). ’’Yang bagus dan baik untuk masyarakat pasti saya lanjutkan,’’ tegasnya.

Di kompleks Istana Negara kemarin, Heru menceritakan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan tugas khusus kepadanya. Ada tiga tugas, yakni mengatasi banjir, mengurai kemacetan, dan memperbaiki tata ruang DKI Jakarta. ’’Tiga itu kerjanya sudah luar biasa,” ucapnya. Selain itu, dia fokus pada program yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Heru menjelaskan, terkait banjir, akan ada beberapa pendekatan. Pertama, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Mungkin diperlukan pembangunan waduk, sudetan, atau hal lain untuk menampung air.

BACA JUGA:Salam Perpisahan, Anies Baswedan Kembalikan Mandat kepada Warga DKI Jakarta

’’Terkait dengan rob, kami masukkan di APBD 2023. Untuk pembangunan breakwater, pembangunan turap, dan tentunya beberapa waduk di sekitar wilayah Jakarta Utara ataupun Jakarta Barat,” ujarnya.

Lalu, untuk banjir karena curah hujan tinggi, Jakarta harus membenahi. Dalam dua bulan ke depan, Heru akan mengecek pompa, rumah pompa, dan waduk. Selain itu, pengerukan saluran akan dilakukan tahun ini juga. ’’Yang jangka panjang ada pembangunan beberapa waduk untuk Setu. Termasuk pemulihan pompa dan revitalisasi kali,” katanya.

Mulai kemarin Heru berkantor di Balai Kota DKI Jakarta. Selanjutnya, tugasnya di Sekretariat Presiden akan dibantu deputinya. Heru tak akan mundur dari jabatannya sebagai kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyatakan bahwa koordinasi bisa dilakukan secara virtual. Itu dapat menyingkat jarak. ”Yang penting kan kecepatan pengambilan keputusan tetap dilakukan. Dan, kami sudah menghitung risiko-risiko itu,” ujarnya.

Mendagri Tito mengatakan, pemilihan Heru didasarkan pada proses panjang. Selain digodok level DPRD, proses kajian dilakukan dalam sidang tim penilai akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri.

BACA JUGA:DKI Jakarta Rebut Piala Presiden dari Jawa Timur

Pada tahap awal, presiden menunjuk Heru untuk masa jabatan satu tahun ke depan dengan opsi perpanjangan. ’’Nanti dievaluasi per tiga bulan. Setelah satu tahun bisa diteruskan orang yang sama atau orang yang berbeda bergantung hasil evaluasi,’’ ujarnya.

Kepada Heru, Tito meminta untuk memimpin DKI Jakarta secara maksimal. Sebagai sosok yang pernah lama duduk di jajaran Pemprov Jakarta, Tito meyakini Heru memahami permasalahan Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: