Cerita Sungai Tawar dan Karomah Kiai Abunawar
Aliran Sungai Tawar Palembang. Foto: fadli sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sungai Tawar merupakan salah satu aliran anak Sungai Musi yang terletak di Kelurahan 29 Ilir Kecamatan Ilir Barat 2, Palembang, menyimpan cerita serta sejarah diantaranya asal usul penamaan Sungai Tawar itu sendiri.
Mungkin, sebagian besar masyarakat Kota Palembang banyak yang tidak mengetahui bahwa asal usul nama Sungai Tawar atau warga menyebutnya dengan sebutan Sungai Tawar ini, konon merupakan nama salah satu ulama besar di Kota Palembang.
Kgs HM Thohir Sidik, salah seorang sesepuh yang tinggal di Sungai Tawar menceritakan, ulama atau kiai tersebut bernama Kemas H Abunawar atau Syekh Abunawar yang mana dahulu konon mempunyai karomah sepulangnya dari menuntut ilmu agama di negeri Arab.
BACA JUGA:Dodi Ditemukan Mengapung di Sungai Tawar
Diterangkannya, Kemas H Abunawar atas Syekh Abunawar ini adalah satu dari tiga penghulu atau orang yang dianggap sebagai penjaga kota Palembang dengan karomah yang dimiliki pada masa itu, selain Kemas H Abdul Hamid atau Kiaii Muara Ogan (Merogan) dan Abdurrahman Najamudin atau dikenal Kiai Delamat.
"Dahulu sungai ini menurut cerita para tetua dulu, diracuni oleh penjajah dari zaman Portugis namun sepulangnya Kiai ini dari Arab dan bermukim di sini dengan karomah yang dimilikinya sungai ini pun menjadi tawar atau tidak beracun lagi," kata Kgs HM Thohir Sidik diwawancarai SUMEKS.CO, Sabtu 15 Oktober 2022.
Bahkan, lanjut pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengurus Musala Darussalam yang didirikan oleh Syekh Abunawar menerangkan hingga zaman penjajahan Belanda, mengurungkan niatnya untuk menyerang daerah Sungai Tawar karena senjata yang dimiliki penjajah tiba-tiba rusak, oleh karena karomah yang dimiliki Syekh Abunawar.
BACA JUGA:Pria yang Terseret Arus Sungai Musi Ditemukan Tak Bernyawa
Selain itu, tambahnya Syekh Abunawar mempunyai julukan lain Buyut Sungai Tawar dan Raden Tokak ini mempunyai karomah lainnya, yang masih bisa dilihat dan dirasakan sampai saat sekarang, diantaranya mata air yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
"Termasuk diantaranya, apabila ada orang yang terkena guna-guna atau memiliki ilmu hitam yang jauh dari syariat agama Islam, jika terkena mata air Sungai Tawar dari Syekh Abunawar tersebut seketika akan hilang," ungkapnya.
Mata air yang dimaksud itu berada tidak jauh dari Musala Darussalam tepatnya persis di samping Musala Darussalam, yang mana menurut Kgs HM Thohir Siddik akan mengeluarkan mata airnya setiap Subuh pada hari Jumat.
BACA JUGA:Sebelum Bertanding, Peserta Lomba Bidar di Sungai Musi Lakukan Ritual Ini
Menurutnya, tidak sedikit juga warga dari luar kota Palembang diantaranya yang paling sering warga Provinsi Bangka-Belitung, datang untuk sekadar mengambil air dari mata air Sungai Tawar ini untuk mendapatkan karomah dari Syekh Abunawar atau Buyut Sungai Tawar ini untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Dijelaskannya, jika ingin mengambil air dari mata air Sungai Tawar ini harus yakin terlebih dahulu bahwa air tersebut adalah salah satu media atau bentuk ikhtiar kepada Allah, namun jika tidak yakin maka air tersebut akan sia-sia saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: