Perekam Tragedi di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Menghilang, Irjen Dedi Beri Informasi Penting Ini
Suasana Pintu 13 Stadion Kanjuruhan yang masih banyak bekas-bekas sepatu dan kain dari korban yang meninggal dunia, Selasa, 4 Oktober 2022. foto: ridho abdullah/jpnn.com--
BACA JUGA:Arya, Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Resmi Laporkan Kasus Pengeroyokan ke Polda Sumsel
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menerangkan tim labfor kini tengah mendalami enam dari 32 rekaman CCTV di sekitar Stadion Kanjuruhan. Keenamnya itu merupakan rekaman CCTV pintu 3, 9, 10, 11, 12, dan 13 stadion.
"Karena dari hasil analisis sementara, titik-titik itu yang cukup banyak berjatuhan korban," katanya di Malang, Selasa, 4 Oktober 2022.
Namun, jenderal bintang dua itu membantah bila keenam pintu stadion itu tertutup saat kerusuhan pecah pascalaga Arema FC vs Persebaya.
"Tidak tertutup, hanya sempit sekali," tuturnya.
BACA JUGA:Arya, Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Resmi Laporkan Kasus Pengeroyokan ke Polda Sumsel
Dia menjelaskan keenam pintu tersebut masih terbuka, tetapi hanya muat untuk dilewati dua orang, sementara suporter yang hendak keluar saat kejadian membeludak.
Situasi berdesakan itulah yang menurutnya menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan.
Irjen Dedi menyebutkan hingga kini, polisi mencatat korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang masih berjumlah 125 orang.
Jumlah tersebut berbeda dengan data milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang mengungkapkan jumlah korban jiwa sebanyak 131 orang. "Ya, nanti kami akan konfirmasi ke Dinkes (Malang)," sahutnya singkat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn