Trauma Kanjuruhan, Kiper Arema FC Lihat Langsung 2 Polisi Diinjak-injak sampai Mati

Trauma Kanjuruhan, Kiper Arema FC Lihat Langsung 2 Polisi Diinjak-injak sampai Mati

Momen pemain arema diamankan keluar lapangan usai laga arema vs persebaya yang ricuh. foto: net--

MALANG, OGANILIR.COKanjuruhan Disaster alias tragedi Kanjuruhan MALANG membuat kiper Arema FC Adilson Maringa trauma.

Ia tak menyangka, kekalahan 2-3 dari Persebaya itu disusul dengan hilangnya 127 nyawa di Stadion Kanjuruhan.

Kepada Globo, Maringa menceritakan semua detil peristiwa di malam hitam itu.

Ia menyebut, laga derbi itu berjalan normal selama 90 menit di lapangan.

BACA JUGA:Lesti Sudah Pulang dari Rumah Sakit, Begini Kondisinya Setelah Diduga Mengalami KDRT

Demikian juga sesaat setelah wasit meniup peluit panjang dimana para pemain dan official berkumpul di tengah lapangan untuk memberikan salam.

Namun tak lama setelah itu, ia melihat seorang suporter Arema merangsek masuk ke lapang disusul puluhan suporter lainnya, dan semakin banyak.

Saat itulah polisi meminta pemain dan official tim meninggalkan lapangan menuju kamar ganti.

“Kami berjalan normal saja. Namun invasi makin membesar, dan polisi sulit untuk menahannya,” cerita Maringa.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Bersama Ribuan Suporter Sriwijaya FC Gelar Aksi Berkabung Tragedi Kanjuruhan

Dalam video beredar, Maringa jadi pemain terakhir yang masuk ke ruang ganti pemain.

“Ketika saya sedang jalan, sekitar delapan orang datang dan memegang saya. Saya sulit keluar dari kerumunan, dan saya mulai ketakutan,” tuturnya.

Ia akhirnya bisa meninggalkan lapangan.

Tapi Maringa tak menyangka banyak suporter Arema yang terus merangsek sampai ke ruang ganti pemain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway/pojoksatu