Stok Vaksin Meningitis Menipis, Jemaah Umrah Terancam Batal

Stok Vaksin Meningitis Menipis, Jemaah Umrah Terancam Batal

Ilustrasi jemaah umrah.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Ribuan jemaah umrah asal Sumsel dari 77 penyelenggara travel haji dan umrah, terancam batal jika vaksin meningitis tidak terealisasi sampai pertengahan Oktober. Hal ini disebabkan banyak jemaah umrah yang telah terdaftar untuk berangkat pada akhir Oktober dan awal November belum mendapat vaksin meningitis.

Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Sumsel Juremi Slamet menjelaskan, hingga saat ini jemaah umrah asal Sumsel yang akan berangkat pada awal Oktober masih aman.

"Untuk kelangkaan vaksin meningitis di Sumsel belum ada jemaah gagal. Karena jemaah yang berangkat Oktober sudah divaksin bulan ini," ungkap Juremi Slamet saat dibintangi SUMEKS.CO via telepon, Rabu 28 September 2022.

BACA JUGA:Covid-19 Mereda, Pemberangkatan Jemaah Umrah dari Palembang Meningkat

Dijelaskan Juremi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang saat ini masih memprioritaskan vaksin meningitis kepada jemaah yang awal Oktober ini akan berangkat. Sehingga jemaah masih bisa untuk melakukan vaksin.

"KKP masih memprioritaskan yang akan berangkat lebih dulu," terangnya.

Juremi mengatakan, yang dikhawatirkan saat ini, jika pertengahan Oktober vaksin meningitis tidak terealisasi, maka akhir Oktober dan awal November jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah terancam gagal.

"Yang dikhawatirkan jika pertengahan ini masih terjadi kelangkaan maka terancam gagal berangkat," cetusnya.

Dari 77 penyelenggara haji dan umrah di Sumsel yang telah terdata di Kementerian Agama, tambah Juremi, dalam sepekan bisa memberangkatkan sampai dengan 950 jemaah untuk diterbangkan ke Tanah Suci Mekkah.

BACA JUGA:Jemaah Umrah Indonesia Bisa Berangkat ke Tanah Suci Hanya Lewat Satu Pintu

"Sepekan bisa berangkat 950 jemaah umrah," jelasnya.

Untuk itu, jika vaksin meningitis ini jadi syarat mutlak untuk melakukan keberangkatan, maka hal ini jelas merugikan pihak penyelenggara travel haji dan umrah karena banyak jemaah yang akan gagal berangkat. 

"Jika ini terjadi maka dipastikan merugikan penyelenggara umrah," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: