Kamera CCTV Rekam Oknum Senior Gontor Siksa Santri Asal Palembang, Tersangka Tak Bisa Mengelak Lagi

Kamera CCTV Rekam Oknum Senior Gontor Siksa Santri Asal Palembang, Tersangka Tak Bisa Mengelak Lagi

Penyidik Polres Ponorogo menemukan rekaman CCTV aksi penganiayaan santri asal Palembang Albar Mahdi oleh oknum senior di Ponpes Modern Darussalam Gontor, kabupaten Ponorogo, provinsi Jawa Timur. Tampak polisi di TKP juga memperlihatkan salah satu barang b--

BACA JUGA:Sampaikan Belasungkawa, Gubernur Sumsel H Herman Deru Sambangi Kediaman Soimah

Tim Forensik dari Polda Sumsel juga telah melakukan autopsi terhadap jenazah santri tersebut selama enam jam. Hasilnya untuk memenuhi materi proses penyelidikan ke tahap selanjutnya.

Dari hasil olah TKP dan pra-rekonstruksi yang dilakukan tim Sat Reskrim Polres Ponorogo ditemukan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam insiden penganiayaan tersebut. 

Seperti diwartakan, kasus penganiayaa santri di lingkungan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur masih terus diselidiki.

Pihak kepolisian mengungkap fakta terbaru terkait terkait tewasnya santri berinisial AM (17), disebut-sebut bukan cuma AM yang dianiaya seniornya, tapi masih ada santri lain.

BACA JUGA:BRI Terbangkan Aksesoris Fesyen Daur Ulang ke Pasar Tong Tong Belanda

Kepolisian Resor Ponorogo, Jatim, menyatakan santri yang diduga menjadi korban penganiayaan lebih dari satu orang atau bukan hanya AM (17) saja, seperti yang disampaikan pengacara Hotman Paris melalui kanalnya di media sosial Instagram.

“Total ada tiga santri termasuk korban AM, namun, yang dua santri luka-luka,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono, seperti dikutip antara Selasa 6 September 2022.

Perwira menengah Polri itu mengatakan dalam menindaklanjuti dugaan kekerasan fisik dan penganiayaan itu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.

Sejauh ini, polisi sudah memeriksa tujuh saksi. Mereka yang sudah diperiksa terdiri dari dua santri, dua dokter, serta tiga ustaz (guru mengaji) Ponpes Gontor 1.

BACA JUGA:Sampaikan Belasungkawa, Gubernur Sumsel H Herman Deru Sambangi Kediaman Soimah

Kasus dugaan kekerasan atau penganiayaan yang mengakibatkan seorang santri berinisial AM (17) meninggal dunia itu ditindaklanjuti Polres Ponorogo setelah menerima pengaduan dari pihak Ponpes Modern Darussalam Gontor yang diwakili salah satu ustaznya.

Dari pemeriksaan awal diperoleh bukti petunjuk bahwa pemicu terjadinya tindakan kekerasan fisik yang dialami korban AM dan dua orang santri lainnya karena kesalahpahaman dengan santri senior.

Namun, AKBP Catur Cahyono belum menjelaskan secara terperinci motif para senior santri itu tega menganiaya santri juniornya AM hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Jadi, pemicunya kesalahpahaman, tetapi kami masih akan mendalami lagi karena butuh waktu. Nanti akan kami sampaikan lebih lanjut motifnya,” ungkap AKBP Catur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara/jpnnn