Harga Merangkak Naik, Produksi Kopi Melemah
Salah satu petani kopi di Pagaralam menjemur hasil panennya. Foto: Almi/sumeks.co--
SUMEKS.CO, PAGARALAM - Cuaca ekstrem yang kerap melanda kota Pagaralam dan sekitarnya tahun 2021 hingga 2022 berdampak pada sektor pertanian di Kota Pagaralam salah satunya komuditas Kopi.
Cuaca yang tidak menentu menjadikan produksi buah kopi mengalami penurunan tahun ini.
Salah seorang petani kopi Pagaralam, Alfa Habiandra warga Kampung Puncak, Kelurahan Tumbak Ulas mengungkapkan melemahnya produksi kopi dikarenakan berbagai faktor salah satu faktor pentinya yakni cuaca.
BACA JUGA:DPRD OKU, Dukung Pengembangan Kopi Ulu Ayakh Khas Ogan Ulu
Pada saat berbunga banyak yang rontok atau gugur, diakibatkan terkena hujan deras.
"Penghasilan buah untuk tahun ini menurun, karena bunga pada setiap batang banyak yang berguguran. Ini cukup merugikan para petani, termasuk saya," ungkapnya.
Alfa juga menambahkan, walaupun hasil panen lebih sedikit, namun harga malah merangkak naik. Tahun lalu satu kilonya berkisar 20-21 ribu. Namun sekarang naik menjadi 23 ribu per kilogram.
BACA JUGA:MenkopUKM, Ajak Komunitas Kopi Milenial Berkoperasi
"Alhamdulillah, walaupun produksi kopi sedikit daripada tahun lalu, namun harga merangkak naik. Sehingga apa yang diharapkan petani kopi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat terwujud," tutupnya. (ald)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: