Mengenal Lebih Dalam Gangguan Bipolar Disorder
-Foto : Ilustrasi-
SUMEKS.CO - Pernahkah Anda merasakan perubahan mood yang sangat tiba-tiba dan ekstrem? Berubahnya tingkat konsentrasi Anda pada saat melakukan kegiatan sehari-hari dan menjadi sulit tidur? Mungkin Anda mengidap gangguan bipolar atau bipolar disorder. Data dari WHO menyatakan bahwa ada sekitar 45 juta orang di dunia yang mengalami bipolar disorder ini.
Bipolar disorder adalah gangguan mental yang dapat menyerang suasana hati seseorang. Kondisi ini dapat mengubah perilaku dan gaya hidup mereka sehari-hari. Misalnya saja, seseorang bisa sangat senang dan antusias akan suatu hal, tetapi di saat yang berdekatan, orang itu kehilangan minat terhadap hal itu. Hal ini juga akan mempengaruhi pola tidur mereka.
Jika Anda memiliki tanda-tanda bipolar disorder yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, ada baiknya untuk segera menghubungi dan tanya jawab dokter gratis untuk konsultasi lebih lanjut.
BACA JUGA:Nurul Arifin Sebut Maura Alami Depresi, Korban dari Pandemi Covid-19
Lalu, apakah bipolar disorder ini berbahaya? Apakah sama dengan badmood? Apakah perlu diobati secara rutin? Untuk tahu lebih lengkap mengenai gangguan bipolar ini, Anda bisa membaca informasi di bawah ini.
Apa Itu Bipolar Disorder?
Bipolar disorder adalah gangguan mental yang dapat menyerang suasana hati seseorang. Perubahan ini meliputi perubahan suasana hati yang ekstrem dan tiba-tiba. Seseorang bisa saja merasa sangat senang (mania), antusias, dan semangat akan sesuatu. Lalu, tiba-tiba ia berubah menjadi sangat sedih (depresi).
Namun, tidak semua perubahan suasana hati dan keadaan sedih dapat disebut dengan bipolar disorder. Anda dapat berkonsultasi kepada dokter atau psikolog untuk memastikan keadaan jiwa Anda.
Gejala Bipolar Disorder dalam Dua Fase
Ada 2 fase utama dalam bipolar disorder, yaitu fase mania dan fase depresi. Gejala-gejala yang ditunjukan kedua fase ini sangat berkebalikan satu sama lain. Perbedaan keduanya dapat Anda baca lebih rinci di bawah ini.
Fase Mania
Pada fase ini, Anda cenderung lebih antusias dan senang akan suatu hal. Penderita bipolar disorder yang sedang berada di fase ini menunjukkan gejala-gejala seperti:
● Sangat senang, bersemangat, antusias terhadap suatu hal atau kejadian
● Sangat gelisah
● Menurunnya nafsu makan
● Gangguan tidur
● Cenderung bicara cepat dengan banyak topik yang berbeda
● Berpikir bisa multitasking atau melakukan banyak hal dalam satu waktu
● Melakukan hal-hal secara impulsif yang berisiko
Fase depresi
Berbeda dengan fase mania, fase depresi terjadi pada saat seseorang berada pada titik terendahnya. Penderita bipolar disorder yang sedang berada di fase ini menunjukkan gejala-gejala seperti:
● Sangat sedih, khawatir, hampa, gelisah, dan merasa putus asa
● Gangguan tidur seperti sulit tidur, bangun terlalu pagi, bahkan terlalu banyak tidur
● Peningkatan nafsu makan dan bertambahnya berat badan
● Tidak ingin bersosialisasi dengan orang sekitar, tidak berbicara sama sekali, atau bicara dengan tempo yang lambat
● Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
● Merasa tidak mampu melakukan hal-hal yang kecil sekalipun
● Tidak berminat melakukan apapun
● Muncul pikiran-pikiran seperti merasa tidak berharga, tidak disayang, dan ingin mengakhiri hidup
BACA JUGA:2 Hari Hilang, Pelari Lintas Alam Ditemukan Selamat di Gunung Arjuno
Bipolar disorder ini dapat dialami seumur hidup oleh penderitanya. Bagi orang-orang yang mengalami bipolar disorder, kedua fase ini akan datang disaat yang bergantian. Maka dari itu, bipolar disorder bisa saja dialami seumur hidup oleh penderitanya dan tidak benar-benar sembuh atau hilang. Namun, Anda tetap bisa mengontrol dan mengelolanya dengan baik melalui terapi pengobatan dan konsultasi secara berkala.
Apa Saja Penyebab Bipolar Disorder?
Bipolar disorder ini dikatakan terjadi karena ketidakseimbangan neurotransmitter, sehingga zat pengontrol otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Namun, belum ada ilmu pasti yang menyatakan apa penyebab bipolar disorder.
Bipolar disorder biasanya muncul pada saat masa transisi orang-orang menjadi dewasa atau pada saat remaja akhir. Kondisi ini tentunya bisa saja mengganggu aktivitas sehari-hari, merusak hubungan pribadi dengan orang lain, hilangnya motivasi untuk melakukan sesuatu, dan rendahnya produktivitas kerja.
Bipolar disorder juga dapat terjadi karena faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Beberapa penyebab bipolar disorder yang umumnya terjadi adalah:
● Mengalami stres tingkat tinggi
● Pengalaman yang membuat trauma penderitanya
● Kecanduan minum alkohol dan konsumsi obat terlarang
● Memiliki riwayat keluarga dekat yang terkena bipolar disorder
● Gaya hidup dan pengaruh lingkungan sekitar
Cara Mengatasi Bipolar Disorder
Bipolar disorder ini tidak dapat dicegah. Bisa saja bipolar disorder menyerang anak-anak atau mereka yang sudah berumur sekali pun. Tetapi, bipolar disorder tentunya bisa diobati untuk mengurangi frekuensi terjadinya gangguan dan mengontrol perilaku penderitanya.
Cara Mengobati Bipolar Disorder
Untuk mengobati bipolar disorder, Anda disarankan untuk pergi ke spesialis kesehatan jiwa. Psikiater akan bertanya kepada Anda tentang gejala-gejala dan pengalaman yang dialami, pola bicara, pola pikir, sikap akan suatu hal, dan mengamati kebiasaan Anda. Tidak jarang, akan ada kuesioner yang perlu diisi oleh Anda untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Setelah hasil pemeriksaan keluar, Psikiater akan mengklasifikasikan kondisi Anda berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
Sejauh ini, pengobatan yang diberikan kepada pengidap bipolar disorder yaitu:
● Obat-obatan, misalnya anti-depresan, penstabil suasana, dan obat tidur
● Psikoterapi atau terapi berbicara sambil mengutarakan perasaan Anda
● Electroconvulsive Therapy (ECT)
● Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)
BACA JUGA:Klasemen Sementara Medali FORNAS VI, Sumsel Tiga Besar
Itulah di pembahasan mengenai penyebab, cara mengatasi, dan cara mengobati bipolar disorder. Jika Anda memiliki gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan, tidak perlu merasa khawatir dan segera melakukan konsultasi pada dokter.
Dalam dunia medis yang berhubungan dengan kesehatan mental, ada baiknya Anda tidak melakukan self diagnosis atau diagnosa diri sendiri hanya berdasarkan pada bacaan-bacaan yang Anda temukan di Internet. Maka, untuk memastikan keadaan dan kesehatan mental Anda, segera lakukan konsultasi agar Anda bisa merasa terbantu.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: