Banner Pemprov
Pemkot Baru

PH Beberkan Kondisi H Halim Alami Komplikasi Akut hingga Berisiko Sudden Death, Minta Pencegahan Dicabut

PH Beberkan Kondisi H Halim Alami Komplikasi Akut hingga Berisiko Sudden Death, Minta Pencegahan Dicabut

PH Beberkan Kondisi H Halim Alami Komplikasi Akut hingga Berisiko Sudden Death, Minta Pencegahan Dicabut--Fadli

BACA JUGA:Haji Halim Dinyatakan Sakit Permanen, Kuasa Hukum Sebut Ada Risiko Tinggi

“Klien kami mengalami komplikasi penyakit dalam, mulai dari jantung, paru-paru, hingga gangguan fungsi liver. Bahkan salah satu dokter dari RSUD Siti Fatimah menyatakan kondisi klien kami berisiko sudden death,” jelas Fadil.

Menurutnya, secara kasat mata H Halim mungkin terlihat sehat. Namun, kondisi tersebut sangat rentan dipicu oleh faktor stres atau sentimen tertentu yang dapat menyebabkan serangan jantung mendadak atau penurunan drastis saturasi oksigen.


Setibanya di ruang sidang, terdakwa H Halim dikawal tim medis gabungan dari tim kejaksaan dan RS Siti Fatimah--Fadli

Fadil menambahkan, pernah dilakukan uji coba melepas selang oksigen yang terpasang di tubuh H Halim, namun hasilnya menunjukkan kadar oksigen langsung turun signifikan dan membahayakan nyawa.

Tak hanya itu, kondisi kesehatan terdakwa juga diperparah dengan pemasangan beberapa ring pada jantung. Selain itu, fungsi paru-paru dan liver disebut sudah tidak bekerja secara normal.

“Hidup klien kami saat ini sangat disokong oleh peralatan medis dan obat-obatan, yang seluruhnya berasal dari resep rumah sakit di Singapura,” ungkapnya.

Fadil juga menyebutkan bahwa selama hampir satu tahun terakhir, H Halim tidak lagi menjalani pemeriksaan rutin di rumah sakit di Singapura akibat status pencegahan ke luar negeri yang masih melekat.

Sementara itu, menanggapi permintaan tersebut, Kasi Intelijen Kejari Muba Haris Augusto menyatakan bahwa pihak kejaksaan pada prinsipnya tidak ingin perkara ini berlarut-larut.

Pencegahan ke luar negeri dilakukan agar proses hukum tetap berjalan dan status hukum terdakwa tidak menggantung tanpa kepastian.

“Mengenai pencegahan ke luar negeri, kami juga percaya bahwa dokter dan fasilitas kesehatan di Indonesia cukup memadai dan tidak kalah dengan yang ada di luar negeri,” pungkas Haris.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: