Banner Pemprov
Pemkot Baru

Pertemuan Menag Haji Indonesia dengan Dubes Arab Saudi, Persiapan Haji 2026/1447 H Jadi Sorotan Dunia

Pertemuan Menag Haji Indonesia dengan Dubes Arab Saudi, Persiapan Haji 2026/1447 H Jadi Sorotan Dunia

Gus Irfan dan Dubes Faisal bahas percepatan persiapan Haji 2026. Indonesia dituntut jadi contoh terbaik penyelenggaraan haji.--

Padahal, koordinasi sejak awal sangat penting, mulai dari urusan visa, kontrak hotel, katering, hingga transportasi.

Dengan diplomasi yang lebih intensif dan sistematis, masalah teknis bisa dicegah sebelum menumpuk menjadi krisis.

Pertemuan diplomati kKementrian Haji Indonesia  dan Keduebs  ini menunjukkan keseriusan Arab Saudi dalam menegur sekaligus mengingatkan Indonesia. Pesan yang tersirat jelas: Indonesia harus berbenah total jika ingin menjadi teladan dunia.

Bagi jemaah, ini berarti ada peluang peningkatan kualitas layanan jika pemerintah benar-benar menindaklanjuti hasil pertemuan.

Bagi pemerintah, ini adalah ujian serius untuk membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya mampu mengirim jemaah terbanyak, tetapi juga mengelola mereka dengan baik.

Bagi dunia internasional, kesuksesan haji Indonesia bisa menjadi contoh nyata bahwa penyelenggaraan haji skala besar bisa berjalan lancar jika dikelola dengan matang.

BACA JUGA:Progres Proyek Kampung Haji Indonesia di Mekkah, Survei Lahan di Ring 1 Masjidil Haram, Seberapa Dekatnya?

BACA JUGA:LABBAIK, Kampung Haji Indonesia di Mekkah, Pertama di Dunia dengan Izin Kepemilikan Asing Siap Dibangun

Lima poin penting dari pertemuan Gus Irfan dengan Dubes Faisal bin Abdullah Alamudi memberikan gambaran jelas bahwa penyelenggaraan haji 1447 H/2026 M harus dipersiapkan jauh lebih baik.

Tidak boleh ada keterlambatan, layanan harus setara, dan diplomasi tidak boleh berhenti pada seremonial belaka.

Jika Indonesia berhasil melakukan percepatan persiapan, memperluas fast track, memperbaiki layanan umum, dan menjaga koordinasi intensif, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi contoh terbaik bagi dunia. Namun jika gagal, kritik internasional akan terus berdatangan, dan jemaah haji kita lagi-lagi menjadi korban.

Dengan jumlah kuota hampir 300 ribu jemaah, Indonesia memiliki tanggung jawab besar, bukan hanya kepada rakyatnya, tetapi juga kepada umat Islam dunia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: