Pengalaman itu membuat ekspektasi publik semakin besar pada dirinya.
Di sisi lain, sejumlah klub Liga 1 juga harus merelakan pemain andalannya. Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengaku kecewa harus kehilangan Struick saat menghadapi Persija di BRI Super League.
Namun, ia tetap mendukung kiprah anak asuhnya bersama Timnas. “Bagi klub tentu merugikan, tapi kami berharap Rafael bisa membantu Indonesia meraih hasil terbaik,” ucapnya.
BACA JUGA:Selamat Rafael Struick Terpilih Pemain Bintang Masa Depan U-23 di Piala Asia 2024
Selain nama-nama diaspora, Garuda Muda tetap diperkuat pemain lokal berbakat seperti Doni Tri Pamungkas, Robi Darwis, Kakang Rudianto, hingga Muhammad Ferrari. Beberapa klub besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Bali United juga menyumbang pemain.
Pelatih Vanenburg menegaskan TC kali ini digelar secara tertutup untuk menjaga kerahasiaan strategi. Program latihan tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga pembentukan mental dan fisik pemain agar siap menghadapi jadwal padat.
“Kami ingin pemain benar-benar fokus. Lawan seperti Korea Selatan tidak bisa dianggap enteng,” kata Vanenburg.
Timnas Indonesia tergabung di Grup J bersama Korea Selatan, Laos, dan Makau. Format turnamen hanya meloloskan 11 juara grup dan 4 runner-up terbaik dari 11 grup.
Itu artinya, Indonesia wajib meraih kemenangan di laga awal melawan Laos dan Makau agar duel terakhir kontra Korea Selatan bisa dimainkan dengan mental lebih tenang.
Selain itu, kualifikasi ini juga akan menjadi ajang reuni. Duel Indonesia vs Korsel di laga terakhir diyakini bakal penuh gengsi.
Meski sempat dibayangi isu politik dan keamanan di Surabaya, fokus pemain Indonesia tidak terganggu.
Dengan kombinasi pemain lokal dan diaspora, Garuda Muda diharapkan mampu kembali membuat kejutan seperti di Piala Asia U-23 2024 lalu.
“Harapannya tentu saja kami bisa melaju ke putaran final. Target utama adalah juara grup, dan kami sudah bekerja keras untuk itu,” kata Sumardji menutup.