BACA JUGA:Tablet Redmi Pad 2 Disupport Chipset Helio G100 Ultra dengan RAM Penyimpanan Luas
Pembelajaran Berdiferensiasi (PD) Pembelajaran Berdiferensiasi (PD) merupakan satu cara untuk guru memenuhi kebutuhan setiap peserta didik karena pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak apatis dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya.
Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi juga dapat didefinisikan sebagai teknik instruksional atau pembelajaran dimana guru menggunakan berbagai metode untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kebutuhan tersebut dapat berupa pengetahuan/pemahaman awal, gaya belajar, dan minat siswa terhadap mata pelajaran. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki 3 aspek utama yang harus dipahami oleh guru agar peserta didiknya dapat memahami dan memaknai konten pelajaran yang mereka pelajari secara maksimal dan sesuai kebutuhan mereka.
Ketiga aspek tersebut adalah aspek konten yang akan diajarkan, aspek proses pembelajaran atau kegiatan-kegiatan belajar yang bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di kelas, dan aspek ketiga adalah asesmen berupa hasil belajar yang dilakukan di bagian akhir yang dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di 1 Ulu Palembang: 14 Rumah Hangus, 86 Jiwa Terdampak
BACA JUGA:Ponsel Terbaru Vivo Y50 5G Mengusung Desain Stylish dan Ditenagai Dimensity 6300
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki ciri-ciri: (1) Bersifat proaktif, yaitu guru secara proaktif dari awal sudah mengantisipasi kelas yang akan diajarnya dengan merencanakan pembelajaran untuk peserta didik dengan ragam karakteristik. (2) Menekankan kualitas daripada kuantitas, yaitu kualitas dari tugas lebih disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Jadi bukan berarti anak yang pandai setelah selesai mengerjakan tugasnya akan diberi lagi tugas tambahan yang sama, namun ia dapat diberikan tugas lain yang dapat menambah keterampilannya. (3) Berakar pada asesmen, yaitu guru selalu memfasilitasi peserta didik dengan berbagai cara untuk mengetahui keadaan awal mereka dalam setiap pembelajaran sehingga berdasarkan hasil asesmen tersebut, guru dapat menyesuaikan pembelajarannya dengan kebutuhan peserta didik. (4) Dalam pembelajaran berdiferensiasi terdapat 4 unsur yang dapat disesuaikan dengan tingkat kesiapan peserta didik dalam mempelajari materi/konten, minat, dan gaya belajar mereka.
Ke-empat unsur yang disesuaikan tersebut adalah konten (apa yang dipelajari), proses (bagaimana mempelajarinya), produk (apa yang dihasilkan setelah mempelajarinya), dan lingkungan belajar (iklim belajarnya). Sebagaimana telah kita pahami bersama bahwa hampir dalam setiap kelas terdapat keberagaman peserta didik. Ketika peserta didik masuk dalam sekolah/kelas pastinya mereka bukanlah selembar kertas putih yang kosong. Di dalam diri setiap anak kita memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda satu sama lainnya yang harus diperhatikan oleh guru.
Dalam setiap kelas, setidaknya terdapat 3 keberagaman yang pasti/selalu ada, yaitu:
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di 1 Ulu Palembang: 14 Rumah Hangus, 86 Jiwa Terdampak
BACA JUGA:Ponsel Terbaru Vivo Y50 5G Mengusung Desain Stylish dan Ditenagai Dimensity 6300
1) Perbedaan kesiapan belajar, perbedaan kesiapan belajar adalah sejauhmana kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan awal apa yang sudah dimiliki oleh peserta didik terhadap materi pelajaran yang akan mereka pelajari. Guru perlu memahami apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya sehingga mereka dapat berhasil dalam pelajarannya.
Kesiapan belajar peserta didik harus berhubungan erat dengan cara pikir guru-guru yaitu bahwa setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda untuk bertumbuh baik secara fisik, mental dan kemampuan intelektualnya.
2) Perbedaan minat peserta didik, minat memiliki peranan yang besar untuk menjadi motivator dalam belajar. Guru sebaiknya memahami apa saja yang menjadi minat, hobby, atau pelajaran yang disukai oleh peserta didiknya. Pentingnya mengetahui minat dari para peserta didik agar peserta didik dapat mempelajari berbagai konten dengan tekun sesuai dengan minat yang memotivasinya.