"Alhamdulillah, pelaksanaan haji Indonesia secara umum dinilai baik dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Bahkan, mereka menilai jemaah haji Indonesia sebagai yang paling tertib," jelas Menag.
BACA JUGA:Persiapan Haji 2026: Deputy PPIH Temui Kemenhaj Saudi dan Sampaikan Pesan Penting
BACA JUGA:Usai Puncak Haji di Armuzna, Jemaah Haji Mulai Pulang ke Tanah Air
Lanjutnya, bahwa meskipun pelaksanaan haji tidak sepenuhnya sempurna, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang paling siap menghadapi berbagai perubahan regulasi dalam sistem penyelenggaraan haji yang baru.
"Ini menjadi bukti bahwa sistem dan kesiapan kita sudah berada di jalur yang benar," jelas Menag.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama bilateral khususnya pada penyelenggaraan haji dan umrah akan semakin erat dan memberikan manfaat besar bagi seluruh umat Islam Indonesia di masa yang akan datang.
Terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, diberitakan sebelumnya, ketiga jemaah haji asal Indonesia yang belum kembali ke kloternya masing-masing alias hilang, hingga saat ini masih terus dilakukan pencarian.
BACA JUGA:Tiba di Palembang dengan Selamat, Jemaah Haji Kloter 12 Langsung Diberikan Edukasi Kesehatan
BACA JUGA:Alhamdulillah, Lebih dari Separuh Jemaah dan Petugas Haji Sudah Pulang ke Indonesia
Dimana Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan pencarian terhadap tiga jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya sejak dinyatakan hilang.
Ditegaskan oleh Kepala Bidang Pelindungan Jemaah Kolonel Harun Al Rasyid di Makkah, Selasa 1 Juli 2025, untuk ketiga jemaah haji yang hilang ini masih belum diketemukan.
Adapun ketiga jemaah yang belum ditemukan itu terdiri atas:
1. Nurimah (80), jemaah kelompok terbang 19 Embarkasi Palembang (PLM 19).
Nurimah dilaporkan pergi dari hotel 614 dan tak kembali lagi sejak 28 Mei atau dua hari setelah tiba di Makkah
BACA JUGA:Jelang Kepulangan Gelombang II, Jemaah Haji Diimbau Taat Aturan Barang Bawaan