Kini, anggota keluarga yang sama tengah berkumpul kembali, kali ini dalam duka mendalam, untuk mengenali jenazah para korban.
Dr. Joshi berasal dari keluarga terhormat di bidang medis. Ayahnya juga merupakan seorang ahli radiologi yang mengelola pusat sonografi ternama di Banswara. Sementara itu, saudara perempuannya adalah seorang insinyur.
Dr. Koni Vyas meninggalkan dua saudari dan satu saudara kandung. Ia dikenal sebagai sosok yang hangat dan berdedikasi dalam pekerjaannya, serta sangat dekat dengan anak-anaknya.
Hingga saat ini, pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa 11 warga Rajasthan termasuk dalam daftar penumpang pesawat yang naas tersebut. Proses identifikasi korban masih berlangsung.
Gubernur Rajasthan, Bhajan Lal Sharma, menyampaikan duka citanya, menyebut insiden tersebut sebagai "sangat menyedihkan dan memprihatinkan". Mantan Kepala Menteri Ashok Gehlot juga mengungkapkan kesedihannya, menyebut peristiwa ini “benar-benar memilukan”.
Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) tengah melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini.
Dugaan awal menyebutkan bahwa berat pesawat Air India yang sarat bahan bakar untuk penerbangan jarak jauh berkontribusi pada daya ledak saat kecelakaan.
Union Home Minister Amit Shah telah mengunjungi lokasi dan rumah sakit, menyatakan bahwa suhu ekstrem dari kebakaran membuat penyelamatan hampir tidak mungkin. Tata Group juga telah menjanjikan kompensasi sebesar ₹1 crore bagi keluarga korban.
Investigasi Penyebab Kecelakaan Air India Fokus pada Flap, Thrust, dan Sistem Hidrolik
Insiden kecelakaan tragis pesawat Air India Express dengan nomor penerbangan AI 171 yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad terus menjadi perhatian global.
Ya. Pesawat Air India ini jenis Boeing 787-8 Dreamliner, merupakan varian pertama dari keluarga 787 yang secara resmi diluncurkan pada 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2011 bersama All Nippon Airways (ANA)
Kini, Tim penyelidik investigasi dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat telah tiba di India untuk bergabung dengan otoritas lokal dalam penyelidikan penyebab kecelakaan yang menewaskan puluhan penumpang tersebut.
Greg Feith, mantan penyelidik senior keselamatan udara NTSB dan veteran dalam menangani berbagai kecelakaan pesawat Air India yang besar, mengungkapkan sejumlah temuan awal berdasarkan rekaman video insiden tersebut.
Menurut Feith, fokus utama penyelidikan saat ini melibatkan kemungkinan kesalahan konfigurasi flap, kinerja mesin, serta sistem hidrolik dan listrik pesawat Air India.
Dari video amatir yang merekam detik-detik kecelakaan, Feith mencatat bahwa posisi flap tampak tidak sesuai dengan konfigurasi normal saat lepas landas.
Flap yang tidak dikeluarkan dengan benar dapat mengakibatkan pesawat gagal menghasilkan daya angkat yang cukup pada kecepatan rendah kondisi yang sangat krusial saat fase takeoff.