“Pertandingan melawan timnas Indonesia merupakan salah satu agenda penting yang kami diskusikan,” ujar Manturov dalam wawancara resmi.
Meskipun Rusia saat ini tengah menjalani sanksi dari FIFA dan UEFA, mereka tetap aktif mencari lawan di luar zona Eropa. Bagi Indonesia, ini merupakan loncatan besar, mengingat saat ini berada di peringkat 123 dunia.
Penolakan Malaysia tampaknya justru membuka jalan yang lebih lebar dan prestisius.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menyatakan bahwa pihaknya tengah menjajaki laga melawan Rusia dan sedang berdiskusi untuk finalisasi waktu dan tempat pertandingan.
Jika laga ini terealisasi, maka Garuda akan mendapat pengalaman tak ternilai melawan tim bertabur pemain kelas dunia, meski di luar kompetisi resmi. Ini juga bisa menjadi momentum bagi timnas untuk unjuk gigi di kancah global.
Kembali ke laga melawan China, yang akan digelar Kamis, 5 Juni 2025, seluruh pemain dikabarkan dalam kondisi prima. Kapten timnas Jay Idzes, menyampaikan optimismenya saat diwawancarai.
BACA JUGA:Timnas China Kehilangan Striker Tajam Wu Lei, Dipulangkan ke Klub Akibat Cedera
BACA JUGA:WASPADA, China Panggil Tiga Pemain Naturalisasi Baru untuk Hadapi Timnas Indonesia di GBK
“Kami sudah tahu apa yang ingin kami capai. Sekarang tinggal membuktikannya di lapangan. Kami siap tempur!” ujarnya Jay Idzes penuh semangat.
Meski harus kehilangan Maarten Paes dan Marelino Ferdinand karena akumulasi, pelatih tetap punya banyak opsi berkat kedalaman skuad dan perpaduan pemain muda dan senior.
Dengan senjata rahasia bola mati, suntikan pemain diaspora, dan ancaman mental dari Patrick Kluivert, timnas Indonesia bersiap menyambut laga penting dengan penuh keyakinan.
Apakah Garuda akan membalas kekalahan dari China? Apakah strategi bola mati benar-benar jadi pembeda? Satu yang pasti: Indonesia tidak bertanding tanpa rencana, untuk menang.