Jakarta, sumeks.co- Ini Kabar menggembirakan sekaligus mengejutkan datang dari tim nasional Indonesia tepat pada Minggu malam, 1 Juni 2025.
Manajer timnas Indonesia Sumardjii, akhirnya membocorkan nama terakhir yang bergabung dalam Training Camp (TC) skuad Garuda jelang dua laga hidup-mati kontra China dan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sosok tersebut tak lain adalah Maarten Paes, kiper andalan FC Dallas asal Belanda yang kini telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Pemain Diaspora Gabung di Jakarta: Paes Jadi Kepingan Terakhir
Kepastian bergabungnya Maarten Paes diumumkan langsung oleh manajer timnas, Sumardi, yang mengatakan bahwa sang kiper dijadwalkan tiba di Jakarta pada Senin pagi.
BACA JUGA:CEK, Ini 7 Fakta Menarik Jelang Laga Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Seragam Putih Pemain Timnas Mirip Anak SMA di Perayaan Ultah Pak Erick Thohir
“Total akan ada 30 pemain yang ikut TC. Hari ini Kevin Dix sudah bergabung, dan besok Maarten Paes menyusul. Jadi komposisi tim sudah lengkap,” ujarnya kepada media.
Namun, meski ikut bergabung dalam TC, Paes dipastikan absen melawan Cina karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Kendati demikian, kehadiran kiper bertinggi 191 cm itu tetap penting untuk menjaga ritme dan kesiapan tim, khususnya jelang laga terakhir melawan Jepang pada 10 Juni 2025.
Selain Paes, satu nama lain yang menyita perhatian adalah Kevin Dix, bek keturunan yang sebelumnya bermain di Liga Belanda. Ia sudah resmi bergabung dan akan jadi opsi tambahan di lini belakang Indonesia.
Persiapan Matang, Fokus Pada Bola Mati: Senjata Rahasia Lawan China
Pelatih kepala Patrick Kluivert yang kini kian percaya diri menukangi Garuda menyampaikan bahwa persiapan tim difokuskan tak hanya pada kebugaran dan taktik dasar, tetapi juga pada eksekusi bola mati, terutama tendangan bebas dan sepak pojok.
Ini bukan strategi cadangan. Latihan bola mati dilakukan secara intensif selama pemusatan latihan di Bali dari 26 hingga 31 Mei 2025.
Tim pelatih sadar bahwa dalam pertandingan yang ketat dan minim peluang seperti melawan China, situasi bola mati bisa menjadi pembeda.