Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa persiapan fisik dan mental sebelum keberangkatan haji sangat penting, mengingat kondisi iklim, medan, dan aktivitas fisik yang padat selama di Tanah Suci.
BACA JUGA:Berdayakan Perempuan, PT TeL dan DPPPA Muara Enim Gelar Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Gelar Rakor PAKEM 2025, Perkuat Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan
Pemerintah melalui Kementerian Agama serta tim kesehatan terus menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan menyeluruh kepada setiap jemaah sebelum keberangkatan.
Bagi keluarga dan masyarakat, doa terus mengalir agar Saritah Umayati diberikan kesembuhan dan bisa kembali mendaftarkan diri untuk berangkat di musim haji berikutnya.
Meskipun batal berangkat, status Saritah tetap tercatat sebagai jemaah haji tunda yang akan diprioritaskan keberangkatannya tahun depan, selama kondisi kesehatan memungkinkan. Prosedur penggantian biaya dan hak jemaah akan diatur oleh pihak Kementerian Agama sesuai regulasi yang berlaku.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi calon jemaah haji lainnya agar menjaga kesehatan sejak jauh-jauh hari dan mematuhi semua tahapan pemeriksaan medis. Ibadah haji bukan hanya soal kesiapan finansial, tetapi juga kesiapan fisik dan mental.