Hartford University Beri Gelar Kehormatan untuk Menag Nasaruddin Umar, Simak Ini Alasannya

Sabtu 17-05-2025,12:17 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Mahmud

Hartford, sumeks.co- Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, menerima gelar kehormatan Doctor of Divinity (Honoris Causa) dari Hartford International University for Religion and Peace.

ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban di kampus Hartford, Amerika Serikat, disaksikan oleh diaspora Indonesia, keluarga besar Menag, rombongan Kementerian Agama, serta pimpinan universitas.

“Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan kehormatan berupa gelar Doctor Honoris Causa dari Hartford International University, salah satu perguruan tinggi terbaik di Amerika,” ujar Menag Nasaruddin Umar dalam pidatonya, Jumat 16 Mei 2025

Ia menambahkan, penghargaan ini adalah bentuk kepercayaan yang besar dari pihak universitas. “Mudah-mudahan kepercayaan ini bisa kami pertanggungjawabkan untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia kelak,” lanjut Nasaruddin Umar.


Hartford: Rumah Kedua bagi Nasaruddin Umar

Dalam sambutannya, Menag mengungkapkan kedekatan emosionalnya dengan kampus dan kota Hartford. Ia merasa bukan sebagai tamu, melainkan seperti pulang ke rumah setiap kali berkunjung. “Saya tidak merasa seperti tamu di sini.

Setiap kali datang ke kota ini dan ke kampus ini, saya merasa seperti pulang ke rumah,” ucapnya.

BACA JUGA:Pastikan Pelaksanaan Ibadah Haji Lebih Tertib & Akuntabel, Kemenag Tetapkan Pedoman Tata Kelola Dam, Ini Dia!

BACA JUGA:Kemenag Lakukan Pengawasan Ketat, Jemaah Haji Khusus Tiba di Tanah Suci

Prof Nasaruddin Umar juga menyebut Presiden Hartford International University, Dr. Joel N. Lohr, sebagai sahabat dekat yang sering berkunjung ke Indonesia dan selalu disambut hangat di kediamannya.

“Saya yakin penghargaan ini mungkin lebih dari yang seharusnya saya terima,” tambahnya dengan rendah hati.

Dedikasi dalam Membangun Perdamaian Lintas Iman

Dalam pidatonya, Menag menekankan pentingnya membangun titik temu di tengah perbedaan, baik antaragama maupun antarmazhab dalam Islam.

Ia mencontohkan pengalamannya menjalin hubungan harmonis sejak masa kuliah di IAIN Alauddin Ujung Pandang, serta hubungan eratnya dengan dua organisasi Islam besar di Indonesia.

“Saya warga Nahdlatul Ulama (NU), namun selalu menjalin hubungan erat dengan Muhammadiyah dan para pemimpinnya. Keduanya adalah aset penting bagi bangsa ini,” tegas Menag.

Pengalaman Studi dan Peran Strategis di AS

Menag Nasaruddin Umar juga menceritakan pengalaman studinya di Amerika Serikat, termasuk saat mengikuti program pascadoktoral dan riset di Georgetown University.

Ia menjadi saksi langsung tragedi 9/11 dan berperan aktif dalam membangun komunitas Muslim Indonesia di AS, termasuk menggagas berdirinya IMAAM Center di Virginia yang diresmikan Presiden RI ke-6, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2014.

Pendidikan Kader Ulama dan Kerja Sama Internasional

Sejak 2023, Menag telah mengirimkan puluhan mahasiswa program magister dan doktor ke Hartford untuk mengikuti pelatihan intensif melalui Program Pendidikan Kader Ulama (PKU).

Di kampus ini, para peserta belajar bahasa Inggris, metodologi riset, dan epistemologi tafsir secara mendalam.

 Ia menyebut pengalaman belajar di Amerika seperti membaca “buku besar yang hidup”, yang penuh hikmah dan pelajaran.

BACA JUGA:Layanan Diperketat, Kemenag Minta PIHK Jamin Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji Khusus

BACA JUGA:Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus Leo XIV, Menag RI Harap Komitmen Deklarasi Istiqlal Terus Terjalin

Menag juga mengapresiasi hubungan kuat Hartford dengan tokoh-tokoh intelektual Indonesia, seperti Dr. Alwi Shihab, Dr. Azyumardi Azra, Dr. Hafid Abbas, dan Jusuf Kalla.

Menurutnya, sudah saatnya dibentuk Indonesia Study Center di Hartford untuk memperkuat kerja sama pendidikan dan dialog lintas agama.

   “Pusat studi ini akan menjadi energi positif bagi hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam membangun peradaban melalui jalur pendidikan dan dialog antaragama,” tutupnya.

Mengenal Hartford International University for Religion and Peace

Kategori :