Diketahui, peristiwa yang berlangsung pada Rabu, 30 April 2025 itu dibenarkan oleh Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Aba Wahid Key.
Ia mengonfirmasi bahwa bentrokan terjadi pada pagi hari dan berlangsung cukup singkat.
Namun, dampak dari kejadian itu sangat besar mengingat adanya dugaan penggunaan senjata laras panjang di tengah area publik.
"Keributan sudah selesai sejak pukul 09.30 WIB. Situasi saat ini sudah kondusif. Kedua pihak yang terlibat bentrokan sudah sepakat untuk menahan diri," ujar Kompol Aba Wahid saat dikonfirmasi.
BACA JUGA:Persiraja Kalahkan Sriwijaya FC 2-0, Kiper Sriwijaya Cedera Setelah Bentrokan dengan Pires
Meskipun situasi telah dinyatakan kondusif, pihak kepolisian tidak tinggal diam. Penyelidikan intensif masih dilakukan untuk memastikan duduk perkara insiden yang berpotensi memicu konflik lanjutan tersebut.
Kompol Aba Wahid juga menyebut bahwa penyelidikan kini melibatkan jajaran Satreskrim Polres Jakarta Selatan guna mengusut tuntas kasus ini, terutama terkait dugaan kepemilikan dan penggunaan diduga senjata laras panjang.
Kejadian ini menjadi sorotan publik, karena memperlihatkan bagaimana konflik lahan bisa bereskalasi menjadi bentrokan terbuka yang melibatkan unsur kekerasan dan potensi penggunaan senjata berbahaya.
Warganet berharap agar pihak berwenang bertindak tegas dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama dari ancaman konflik horizontal yang kian rawan terjadi.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak menyebarluaskan video secara sembarangan guna menghindari provokasi lebih lanjut.
Sementara itu, kasus ini dipastikan akan terus dikembangkan hingga tuntas, terutama menyangkut legalitas senjata yang dibawa para pelaku dalam video mencekam tersebut.