Beberapa dari mereka dikabarkan pernah mencoba melarikan diri. Namun, upaya itu selalu gagal karena mereka ditangkap kembali dan mendapat siksaan lebih parah.
Nama Frans Manansang, yang disebut sebagai pendiri Taman Safari Indonesia turut disorot dalam video itu.
Akun netizen gaungkan boikot terhadap Taman Safari usai heboh kabar adanya perbudakan terhadap pemain sirkus--
Bersama dua nama lain Hadi dan Jansen, Frans dituduh sebagai dalang eksploitasi anak-anak di dunia sirkus. Ketiganya bahkan telah dilaporkan ke Komnas HAM sejak 1997, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.
Dua mantan pemain sirkus, Fifi dan Butet, akhirnya angkat suara melalui kanal YouTube Forum Keadilan TV.
Didampingi oleh kuasa hukum Muhammad Sholeh alias Cak Sholeh, mereka membongkar masa lalu kelamnya selama puluhan tahun hidup dalam lingkungan sirkus yang disebut terafiliasi dengan Taman Safari.
Fifi mengungkap bahwa dirinya tak pernah tahu siapa orang tuanya, tak pernah mengenyam pendidikan formal, dan tidak memiliki identitas resmi.
Bahkan saat ia mencoba kabur dari kompleks Taman Safari, dirinya ditangkap, disetrum, dan dirantai layaknya binatang.
Beruntung, Fifi akhirnya bisa keluar dari dunia kelam tersebut setelah menikah dengan seorang guru silat yang bekerja di lingkungan Taman Safari.
Kini, ia menjalani hidup baru dengan identitas baru demi keselamatan dirinya.
Cak Sholeh menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk Fifi dan Butet, tapi untuk semua korban eksploitasi. Ia bahkan menyerukan agar Taman Safari ditutup karena dibangun di atas penderitaan para korban.
"Sudah saatnya keadilan ditegakkan. Bukan hanya soal bisnis, ini tentang kemanusiaan yang diinjak-injak," pungkasnya.
Tagar #BoikotTamanSafari kini ramai digaungkan di berbagai platform media sosial. Publik menantikan tanggapan resmi dari pihak Taman Safari Indonesia atas tudingan serius ini.