SUMEKS.CO - Gelombang kemarahan warganet untuk boikot Taman Safari Indonesia makin mencuat, setelah muncul dugaan praktik perbudakan terhadap anak-anak yang diduga menjadi pemain sirkus di lingkungan Oriental Circus Indonesia (OCI).
Salah satu postingan viral datang dari akun TikTok @mamafakhir0 pada Minggu, 20 April 2025. Dalam video berdurasi 59 detik itu, sang narator menyuarakan ajakan tegas untuk memboikot Taman Safari Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa aksi ini bukan sekadar emosi sesaat, melainkan bentuk solidaritas terhadap luka yang telah dibungkam selama bertahun-tahun.
"Mari kita boikot Taman Safari, bukan tanpa alasan, bukan sekadar emosi, ini tentang luka yang dibungkam bertahun-tahun," ucap narator dalam video tersebut.
BACA JUGA:Dugaan Praktik Perbudakan di Taman Safari Indonesia, Seruan Boikot dan Desakan Proses Hukum Menguat
"Tentang anak-anak yang tidak diberi hak jadi manusia," tambahnya dengan nada getir.
Dalam narasi video, dibeberkan kondisi memilukan yang dialami oleh anak-anak yang diduga dijadikan budak sejak kecil.
Seruan boikot besar-besaran terhadap dugaan pelanggaran HAM terhadap pemain sirkus oleh pemilik Taman Safari--
Mereka disebut tidak digaji, tidak diberi kasih sayang, dan hidup dalam ketakutan serta kekerasan.
Bahkan disebutkan mereka disiksa secara fisik, seperti disetrum saat merasa lelah, hingga dipaksa makan kotoran gajah.
"Mereka tak tahu siapa orang tua mereka, bahkan tak tahu kapan mereka lahir. Hidup mereka hanya di balik lingkaran sirkus," bunyi lanjutan narasi itu.
Disebutkan pula bahwa anak-anak tersebut tidak pernah diperbolehkan mengenal dunia luar, tidak mendapatkan pendidikan, dan hidup seperti tahanan seumur hidup.
BACA JUGA:Boikot Produk Amerika Menggema Pasca Kenaikan Tarif Brutal Impor Amerika, Bakal Berhasilkah?