Melihat perkembangan usahanya yang pesat, Suryani kemudian mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Pada akhir tahun 2024, ia berhasil mendapatkan tambahan modal senilai Rp50 juta.
BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan Bergengsi di The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025
BACA JUGA:BRI Imbau Nasabah Waspadai Potensi Penipuan dan Kejahatan Siber Selama Libur Idulfitri 1446 H
"BRI sangat membantu saya, tidak hanya dalam penyaluran dana tapi juga dalam pendampingan. Saya diajari cara mengelola usaha, kapan waktu tepat untuk membayar cicilan, dan bagaimana memutar modal dengan bijak," tambahnya.
Perjalanan usaha Suryani adalah gambaran nyata dari emansipasi wanita di masa kini. Dengan kerja keras dan keberanian untuk mencoba, ia berhasil menciptakan perubahan besar dalam hidupnya dan keluarganya. Kini, toko kelontong miliknya mampu menghasilkan pendapatan harian hingga Rp500 ribu.
Suryani pun menjadi bukti bahwa perempuan bisa menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi lokal, bahkan nasional. Semangatnya tak berbeda dengan Kartini, hanya saja perjuangannya kini di ranah ekonomi dan kewirausahaan.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengungkapkan bahwa kisah Suryani adalah cerminan dari program pemberdayaan yang dijalankan BRI.
BACA JUGA:Transformasi Digital dalam Layanan Keuangan, BRI Mengoptimalkan QRIS di BRImo
"Kami terus mendukung pelaku usaha ultra mikro melalui pendampingan dan edukasi. Tidak hanya memberikan pinjaman, tapi juga membekali para pelaku usaha dengan kemampuan untuk menabung dan mengelola keuangan," katanya.