Wajib Diketahui, Ini Panduan Gunakan Teknologi AI untuk Akses Informasi Kesehatan

Rabu 08-01-2025,15:46 WIB
Reporter : Suci MH
Editor : Rakhmat MH

Ia menjelaskan, teknologi AI bekerja berdasarkan data yang telah diprogram di dalamnya.

Sehingga AI hanya mampu memberikan jawaban berdasarkan pola tertentu. 

Meski jawaban yang diberikan terlihat meyakinkan, AI tidak dapat mempertimbangkan kompleksitas faktor individu yang memengaruhi kondisi kesehatan.

“Setiap informasi yang diperoleh harus divalidasi lebih lanjut oleh dokter atau tenaga kesehatan profesional,” tambahnya.

BACA JUGA:Demi Sangingi ChatGPT, Google Pamer Chatbot Al

BACA JUGA:Demi Saingi ChatGPT, Google Pamer Chatbot Al

Waspadai Akurasi dan Relevansi Informasi

Salah satu hal yang perlu diwaspadai saat menggunakan teknologi AI  adalah potensi kesalahan atau ketidakcocokan informasi yang diberikan. 

Setiaji mengingatkan bahwa AI bekerja dengan algoritma yang menggeneralisasi data.

Sehingga tidak selalu mampu memberikan jawaban yang akurat untuk setiap situasi.

“Misalnya, gejala seperti batuk dan demam dapat berasal dari berbagai kondisi, mulai dari flu biasa, COVID-19, hingga pneumonia. Tanpa pemeriksaan langsung oleh dokter, sulit untuk menentukan penyebab yang sebenarnya,” jelas Setiaji.

Ia menambahkan bahwa diagnosis kesehatan memerlukan analisis mendalam, termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan evaluasi konteks lainnya.

Tanpa itu, saran atau jawaban yang diberikan oleh AI berisiko menyesatkan.

Risiko Mengikuti Saran Pengobatan dari AI

Lebih jauh, Setiaji menegaskan agar masyarakat berhati-hati dalam mengikuti saran pengobatan yang diberikan AI. 

Tanpa analisis klinis yang mendalam, saran tersebut dapat berpotensi membahayakan kesehatan.

Kategori :