BACA JUGA:10 Underpass Perlintasan Hewan di Jalan Tol Trans Sumatera, Komitmen Inisiatif Berkelanjutan
"Langkah ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan efisiensi logistik antara Palembang dan Jambi," imbuh Budi.
Penandatanganan PPJT dilaksanakan pada Juni dan September 2024 bersama Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Lingkup pengusahaan jalan tol tersebut meliputi kegiatan pendanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, serta preservasi.
Dari sejumlah ruas tol yang beroperasi, Hutama Karya mencatatkan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) tertinggi sepanjang tahun 2024 pada dua ruas tol utama yang dikelola.
BACA JUGA:Tol Trans Sumatera Berakselerasi, Jembatan Mobilitas Menghubungkan antara Sumbar dan Aceh
BACA JUGA:Dua Aplikasi Inovatif untuk Transformasi Digital di Jalan Tol Trans Sumatera
Di wilayah Sumatra, Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) mencatat LHR sebesar 9.297 kendaraan per hari, meningkat 5,27 persen dibandingkan tahun 2023.
Sementara itu, di Pulau Jawa, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Selatan (JORR-S) mencatat LHR sebesar 145.053 kendaraan per hari, dengan kenaikan signifikan sebesar 8,72 persen dibandingkan tahun 2023.
Tingginya LHR Jalan Tol Terpeka didukung oleh lokasinya yang strategis sebagai penghubung antar provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, serta kemudahan perjalanan yang lebih cepat dan aman, yang menjadi pilihan utama bagi para pengguna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sementara itu, peran vital Jalan Tol JORR-S dalam mendukung kelancaran mobilitas logistik di kawasan Jabodetabek menjadi faktor utama tingginya LHR di ruas ini.
BACA JUGA:Ditarget Rampung Tahun Depan, Hutama Karya Kerjakan 2 Junction di Jalan Tol Trans Sumatera
BACA JUGA:Tiga Rest Area Baru di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Siap Beroperasi, Ini Lokasinya
Untuk mempertahankan kinerja tersebut, Hutama Karya secara rutin meningkatkan pelayanan dan fasilitas jalan tol demi kenyamanan pengguna.
Dalam setiap proyek yang ditangani, Hutama Karya selalu berpegang pada prinsip kualitas, ketepatan waktu, dan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG).
Salah satu inovasi unggulan adalah pengembangan sistem digital "HK SHIELD", sebuah platform yang memastikan pengelolaan aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (QHSSE) secara akurat dan real-time.