"Intinya itu Digi sport sudah legowo untuk diganti ke depan," terang Qusoi yang juga pentolan kelompok suporter Ultras Mania.
Langkah ke depannya, pihak kelompok suporter akan membujuk para punggawa Laskar Wong Kito agar tetap bisa bertanding pada laga lanjutan Pegadaian Liga 2 Indonesia kontra PSPS Pekanbaru di Stadion Jakabaring guna menghindari sanksi yang diterima jika tak digelar.
"Hari Jumat ini kita bersama tim Gubernur terpilih (Calon Manajeman yang baru) dan owner dari Digi Sport akan berdiskusi kembali untuk ke depannya," ungkapnya.
Persoalan finansial klub sepakbola kebanggaan masyarakat Sumsel, Sriwijaya FC atau SFC nampaknya tak kunjung mendapatkan solusi konkrit.
Pasca Manajemen SFC telah melemparkan bendera putih mencarikan solusi keuangan Laskar Wong Kito dan bersedia menanggalkan jabatan selaku manager.
Namun begitu, kekinian respon PJ Gubernur Sumsel, Elen Setiadi nampaknya bisa memberikan sedikit angin segar.
"Ini kan Ormas yang kita dukung sama-sama. Kalau kita memberikan dukungan memberi uang, kan harus ada regulasi. Jadi, tidak bisa spontan, kalau kita OPD kita anggarkan kita masukkan uangnya. Kalau ini kan nggak," ungkap Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi di Palembang, Rabu 11 Desember 2024.
Pihaknya hanya bisa memfasilitasi lokasi atau tempat bagi Laskar Wong Kito untuk menggelar latihan hingga pertandingan di Jakabaring Sport City Palembang.
"Jadi, yang kita bisa bantu melalui Jakabaring sport City. Kita bantu tempat latihan pertandingan kalau yang lain kan ada aturannya," jelasnya.
Menurutnya, pada Bulan Oktober lalu pihaknya telah bertemu berkomunikasi bersama managemen SFC terkait banyak permasalahan, seperti misalnya tunggakan gaji pemain.
"Kita sudah bertemu dengan manajemen hampir satu bulan setengah yang lalu. Non technical itu kan urusannya perusahaan segala macam, jadi kita nggak bisa masuk," katanya.
BACA JUGA:Apakah Chris Rumbiak Dipasang Jadi Starter Saat Sriwijaya FC Lawan PSPS Pekanbaru?