Selanjutnya Sudirman diajak untuk mencari barang bukti. “Pas di TKP saya kaget pas di tempat itu, itu bukan arahan dari saya, tapi dari polisi seniri. Sudah itu kamu tunjukin batu itu ya gede, saya tuh nggak mau, tapi pas itu dipaksa suruh nunjukin ngambil batu kemudian disimpan ke mobil,” urainya.
Selanjutnya Sudirman juga dibawa menuju ke fly over Jembatan Talun yang katanya TKP pertama kasus Vina dan Eki.
Sudirman kembali mengatakan kepada polisi kalau dia tidak tahu di mana lokasi orang meninggal.
Kemudian dia dibawa ke Polsek Talun dan kemudian dibawa lagi ke Polresta .
“Di Polreta itu polisi lagi gergaji kayu bambu di ruang penyidik, nggak tahu apa itu. ‘Kan saya ngomong itu buat apa pak?,” ujar Sudirman bertanya saat itu.
“Udah kamu diam, baru kemudian saya dibawa ke ruang sel, kemaluan dibakarin, bulu kemaluan dibakar juga, disuruh skout jump 100 kali, kalau nggak kuat dipukuli,” katanya.
Nah, dari sini Sudirman mulai menagis, dia mengusap air matanya.
“Sudah dianiaya kayak gitu kami dikasih makan kayak ngasih makan ayam, disebarin gitu pak. Kalau nggak makan dipukulin juga,” tandasnya.