BMKG mendeteksi pertumbuhan awan hujan kategori tinggi (>70%) di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Imbauan Kewaspadaan dan Tindakan Preventif
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal-kanal resmi.
Selain itu, warga yang tinggal di kawasan rawan banjir lahar hujan disarankan untuk:
Menghindari bantaran sungai yang berpotensi menjadi jalur aliran banjir lahar hujan.
Menyiapkan jalur evakuasi yang aman.
Memastikan perlengkapan darurat, seperti alat komunikasi dan kebutuhan pokok, selalu siap.
Berkoordinasi dengan aparat setempat untuk langkah mitigasi bencana.
“bagi masyarakat di sekitar Lereng Gunung Lewotobi Laki-Laki, tetap tenang tetapi tingkatkan kewaspadaan. Banjir lahar hujan bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama saat hujan lebat. Pastikan selalu memantau prakiraan cuaca dari BMKG,” pesan Dwikorita.
Bencana Hidrometeorologi yang Meningkat
Banjir lahar hujan hanya salah satu dari sekian banyak bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi selama musim hujan di Indonesia.
Dengan fenomena La Nina dan dinamika atmosfer yang mendukung intensitas hujan tinggi, risiko bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang juga perlu diantisipasi.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan dinamika atmosfer untuk memberikan peringatan dini yang akurat kepada masyarakat.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi dampak bencana.