"ART dioperasikan menggunakan baterai. Alhasil, kendaraan ini dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil," ungkap Budi.
2. System Autonomous Belum Berfungsi dengan Baik
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Raharjo, evaluasi terhadap pengoperasian trem otonom di IKN menunjukkan bahwa sistem kereta tanpa rel, terutama yang berbasis otonom, belum dapat berfungsi optimal di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Komisi II DPR RI Kunker Pertama ke IKN, Ini Tujuannya!
BACA JUGA:Ini Rencana Pak Basuki Usai Dilantik Kepala Otorita IKN
Sebagaimana kita ketahui, setelah berjalan uji coba selama kurang lebih 2 bulan, Otoritas IKN (OIKN) telah melakukan evaluasi.
"Dari hasil penilaian hingga evaluasi oleh OIKN, ditemukan bahwa kereta tanpa rel, khususnya system autonomous belum dapat berfungsi dengan baik di IKN," ujar Budi dalam pernyataan resmi.
3. Pengadaan Teknologi di IKN dinilai pada 4 Aspek
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menegaskan bahwa penilaian dalam seleksi pengadaan teknologi di IKN didasarkan pada empat aspek utama, yaitu mutu dan kebugaran teknologi, kemampuan sistem untuk beroperasi bersama, nilai ekonomis, serta transfer pengetahuan dan teknologi.
"Para Technology Providers sudah fully aware sebelum melakukan PoC, bahwa POC akan memberi nilai tambah dalam proses seleksi tetapi tidak menjamin penyedia teknologi memenangkan kompetisi pengadaan," tambahnya.
4. Tim PoC Nilai ART Layak
Tim penilai PoC merekomendasikan teknologi otonom ART untuk digunakan sebagai transportasi umum di Indonesia, dengan persyaratan perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.