Jenazah Kolonel Barlian dan istrinya Suwela dimakamkan dengan upacara kemiliteran di Taman Pemakaman Umum Karet, Jakarta.
Prosesi tersebut dipimpin oleh Letnan Jenderal TNI Alamsyah Ratu Prawiranegara sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi salah satu pahlawan yang telah berjasa besar bagi bangsa ini.
Namun, pada tahun 1979, atas permintaan DPRD dan Pemerintah Daerah Sumatera Selatan serta dukungan Pangdam IV/Sriwijaya Brigjen TNI Try Sutrisno, jenazah Kolonel Barlian dan Suwela dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang di Palembang.
Prosesi pemindahan ini kembali dilakukan dengan upacara militer yang khidmat sebagai tanda penghormatan tertinggi bagi pahlawan yang telah berjasa bagi negeri.
Warisan yang Abadi Kol H Barlian
Kolonel H. Barlian adalah sosok yang menginspirasi generasi muda Sumatera Selatan untuk menghargai perjuangan dan dedikasi dalam mempertahankan kemerdekaan.
Tak hanya sebagai seorang pemimpin dan pejuang, Barlian juga dikenang sebagai seorang ayah dan suami yang penuh tanggung jawab.
Sikapnya yang tegas, kepemimpinannya yang kuat, serta pengorbanannya bagi bangsa Indonesia menjadikannya sosok yang layak diabadikan dalam sejarah.
Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Barlian tak mengurangi semangatnya untuk tetap dikenang oleh masyarakat Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Hingga hari ini, nama Kolonel H. Barlian terus diingat dan dihormati, baik melalui monumen patung, jalan, maupun makamnya di Taman Makam Pahlawan Palembang.
BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan ke-78, Pj Bupati Muara Enim Lakukan Ziarah Nasional
Warisan perjuangannya menjadi simbol semangat juang masyarakat Sumatera Selatan untuk terus membangun daerah dan menjaga kedaulatan bangsa.
Kecelakaan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 150 menjadi salah satu peristiwa kelam yang menorehkan duka mendalam bagi keluarga besar TNI dan masyarakat Sumatera Selatan.
Kendati demikian, semangat Kolonel Barlian akan terus hidup di hati masyarakat.
Sosoknya yang tak lekang oleh waktu selalu menjadi panutan dan teladan bagi para penerus bangsa.