Kasus Dugaan Penganiayaan Istri Muda oleh Ketum Partai Diprediksi Berakhir Damai, Pakar Ini Berani Taruhan

Senin 07-10-2024,16:21 WIB
Reporter : Hetty
Editor : Hetty

Kasus Dugaan Penganiayaan Istri Muda oleh Ketum Partai Diprediksi Berakhir Damai, Pakar Ini Berani Taruhan

SUMEKS.CO - Kasus dugaan penganiayaan istri muda oleh Ketum partai besar di Indonesia, kini menjadi perbincangan hangat publik. 

Apalagi, kasus dugaan penganiayaan istri muda oleh Ketum partai besar ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh kuasa hukumnya, Sunan Kalijaga. 

Kasus ini juga menarik perhatian pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, yang menyatakan bahwa kasus ini diprediksi akan berakhir damai.

Bahkan, Reza pun berani untuk bertaruh terhadap kasus dugaan penganiayaan oleh Ketum partai besar ini akan diselesaikan dengan restorative justice. 

BACA JUGA:Bahlil Lahadalia, Ketum Partai Golkar yang Disebut Aniaya Istri Muda, Si Raja Jawa yang Viral Karena Minuman

BACA JUGA:Istri Muda Ketum Parpol yang Dianiaya Hingga Masuk RS, Diduga Nabila Aprillya Mantan Pacar Atta Halilintar

"Mari kita bertaruh bagaimana kira-kira akhir kasus KDRT dimaksud? Percayalah, bakal damai mereka!," sebut Reza dikutip dari berbagai sumber. 

Reza menuturkan, pemenjaraan atau retributive justice suami oleh istri muda faktanya tidak akan menguntungkan siapa pun. Bahkan, cenderung merugikan sang istri muda. 

"Misalkan sang suami marah dan berhenti memberikan nafkah, apalagi jika buka-buka identitas dan aib, alamat hidup istri muda kian terlunta-lunta," jelasnya. 

Berkebalikannya jika sang istri muda menyelesaikan permasalahan ini dengan damai atau restorative justice, tentunya akan memberikan keuntungan. 

BACA JUGA:Sosok Istri Muda yang Dianiaya Ketum Parpol Hingga Masuk RS, Diduga Public Figure Berusia 27 Tahun

BACA JUGA:Teka Teki Ketua Umum Partai Besar yang Aniaya Istri Muda Diungkap Dokter Tifa, Ini Dia Sosoknya!

"Bagi istri muda, peluangnya untuk memperoleh ganti rugi akan jauh lebih tinggi jikalau mau menyelesaikan masalah ini dengan jalan damai," lanjutnya. 

Pakar penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia ini menambahkan, jikalau kasus dugaan penganiayaan ini dilatarbelakangi oleh minuman beralkohol, risiko residivismenya tentunya akan lebih rendah. 

Kategori :