Dalam laga kontra Yaman, Timnas Indonesia menurunkan formasi 3-5-2 di babak pertama.
Pelatih Indra Sjafri memasang Muhamad Ragil sebagai rekan duet Jens Raven.
Namun, yang paling mencolok dalam 45 menit awal adalah lini tengah Garuda Muda yang kedodoran.
BACA JUGA:Alamak, Benteng Pertahanan FC Barcelona Diacak-Acak Osasuna, Gawang Inaki Pena Digasak Sampai 4 Gol
BACA JUGA:Hitung-hitungan Kans Timnas Indonesia U-20 Lolos Piala Asia U-20 2025: Poin Atas Yaman Harga Mati!
Toni Firmansyah dan Figo Dennis tidak cukup prima untuk menyambungkan barisan belakang ke lini depan.
Sementara itu, Yaman bermain lebih terorganisasi di semua lini.
Wakil Asia Barat bisa mematikan sayap Timnas Indonesia, terutama di sisi kanan tempat Mufli Hidayat beroperasi.
Kualitas lini serang Yaman juga apik. Mereka langsung mengancam gawang Ikram Al Gifffari.
Menit 12, dalam percobaan ketiga timnya, Anwar Hussein melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang dibendung Ikram.
BACA JUGA:Drama Seru di Sprint Race MotoGP Mandalika 2024 dan Pengamanan Super Ketat
BACA JUGA:Kritik Pedas Hifni Hasan Kepada STY soal Naturalisasi Pemain, NOC Indonesia Klarifikasi Kenapa?
Timnas Indonesia berupaya membalas. Setelah tembakan spekulasi Figo Dennis (15') terlalu tinggi, Garuda Muda mendapatkan peluang lain dari tendangan bebas.
Upaya Dony Tri Pamungkas dengan tembakan lengkungnya memaksa kiper Wadhah Anwar meninju bola keluar arena.
Seiring dengan pressing ketat Yaman, Timnas U20 mulai dilanda frustrasi. Mereka tidak tenang dalam mengumpan.
Kesalahan-kesalahan kecil Garuda dimanfaatkan oleh Yaman yang secara fisik lebih unggul.