BACA JUGA:KENDURI, Cara BNPT RI dan FKTP Sumsel Tekan Indeks Potensi Terorisme di Kecamatan Talang Kelapa
BACA JUGA:Menangkal Radikalisme: BNPT dan UNISNU Jepara Bersinergi Membangun Generasi Muda Cinta NKRI
Di satu sisi, Gus Ipul menghadapi tugas besar dalam menanggulangi berbagai masalah sosial yang masih menjadi tantangan bagi Indonesia, seperti penanggulangan kemiskinan, bantuan sosial, hingga pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.
Di sisi lain, Eddy Hartono harus berhadapan dengan ancaman terorisme yang terus berkembang, terutama di era digital seperti sekarang ini.
Tantangan bagi Gus Ipul di Kementerian Sosial sangat kompleks. Masalah kemiskinan ekstrem dan penyaluran bantuan sosial yang efektif masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah.
Sebagai mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul tentunya sudah akrab dengan berbagai permasalahan sosial yang ada di lapangan.
Oleh karena itu, pengalaman dan jejaring yang dimilikinya diharapkan dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Sementara itu, tugas Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT juga tidak kalah menantang. Ancaman terorisme, meskipun telah berhasil ditekan oleh aparat keamanan, tetap memerlukan kewaspadaan tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, BNPT telah bekerja keras untuk meminimalisasi potensi ancaman, termasuk melalui kerjasama dengan berbagai instansi dalam dan luar negeri.
Keberlanjutan dari program deradikalisasi, serta peningkatan kapasitas penanggulangan terorisme berbasis teknologi, menjadi beberapa prioritas yang akan dihadapi Eddy dalam jabatannya yang baru.
Profil Syaifullah Yusuf: Politisi Berpengalaman
Syaifullah Yusuf adalah sosok politisi yang telah lama berkecimpung di dunia politik Indonesia.
Lahir pada 28 Agustus 1964, ia merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Nasional Jakarta. Karir politiknya dimulai dari organisasi kemahasiswaan, dengan menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta pada tahun 1990.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Karir politiknya semakin meroket ketika ia menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor selama dua periode, yakni 2000-2005 dan 2005-2010.
Melalui peranannya di organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama ini, ia dikenal sebagai sosok yang aktif dalam memperjuangkan kepentingan umat dan bangsa.