Fadhel berhasil menjaga gawang Bahrain tetap steril dan mengamankan tiga poin penting bagi timnya.
Selain itu, lini belakang Bahrain yang dipimpin oleh Waleed Muhammad Abdulla Ali Al Hayam juga tampil solid, menghentikan setiap serangan yang dibangun oleh Australia.
Meski Australia mendominasi penguasaan bola, mereka kesulitan menembus pertahanan ketat dari tim tamu.
Australia Kehilangan Fokus dan Tekanan Mental
Kekalahan ini juga diperparah dengan kartu merah yang diterima oleh Kusini Yengi pada menit ke-80.
Yengi terlibat dalam duel keras dengan salah satu pemain Bahrain, yang membuat wasit tanpa ragu mengeluarkan kartu merah langsung.
Dengan bermain hanya 10 orang, upaya Australia untuk mengejar ketertinggalan semakin sulit.
Pasca pertandingan, pelatih Australia, Graham Arnold, mengakui bahwa timnya kurang fokus dalam beberapa momen krusial.
"Kami mendominasi sebagian besar pertandingan, tapi kami kehilangan konsentrasi di beberapa bagian, terutama saat mereka mencetak gol. Kami harus belajar dari kekalahan ini dan bangkit untuk pertandingan berikutnya," ujar Arnold.
Bahrain: Kemenangan Bersejarah
Bagi Bahrain, kemenangan ini merupakan pencapaian besar dalam perjuangan mereka di Kualifikasi Piala Dunia AFC 2026.
Berhasil mengalahkan tim sebesar Australia di kandangnya sendiri adalah bukti bahwa Bahrain adalah tim yang tidak bisa dianggap remeh.
Pelatih Bahrain, Mahdi Abduljabbar, memuji disiplin para pemainnya dalam bertahan dan kemampuan mereka untuk memanfaatkan peluang serangan balik.