Malam gelap, tanpa lampu, kondisi hujan deras, Nizam juga cuma pakai singlet dan celana pendek, tidak makan.
“Selasa pagi itu pintu dibuka, kemudian Nizam disuruh masuk, dimandikan, dibersihkan, entah didorong atau ditendang, Nizam tersungkur yang membuat Nizam nafasnya semakin tipis, Nizam tak kuat lagi dan akhirnya meninggal,” sebutnya.
Sebelumnya, ribuan pelayat tampak hadir menyaksikan pemakaman Ahmad Nizam Alfahri, bocah 6 tahun korban penganiayaan ibu tiri di Pontianak, Kalimantan Barat.
Kendati prosesi pemakaman baru dilakukan pukul 23.00 WIB, malam tadi, namun pelayat yang datang dari segala penjuru di Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir berdatangan sejak sore hari.
Ribuan pelayat ini, mengaku datang ke lokasi pemakaman jenazah Nizam di Desa Seribandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, karena begitu tersentuh dengan peristiwa pembunuhan yang dialami sang bocah.
Saat tiba di kampung halamannya Desa Seribandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, jenazah Nizam dibawa langsung ke masjid Desa Seribandung Kecamatan Tanjung Batu.
BACA JUGA:Anak 6 Tahun yang Dihabisi Ibu Tiri di Pontianak, Dimakamkan di Ogan Ilir Ba'da Isya Malam Ini
Disini, ribuan pelayat mulai dari anak kecil hingga orang dewasa berbondong-bondong datang untuk menyaksikan kedatangan jenazah Nizam.
Begitu jenazah Nizam datang, ribuan pelayat langsung menangis histeris begitu peti jenazah diturunkan untuk disolatkan di masjid tersebut.
Beberapa orang juga tampak memeluk sang ayah kandung Nizam, Ichan, begitu turun dari mobil ambulance yang mengangkut peti jenazah Nizam.
Tangis histeris para pelayat juga pecah melihat peti jenazah yang diangkat para paman Nizam.
Usai disolatkan, jenazah Nizam pun kemudian langsung dibawa ke lokasi pemakaman yang tidak jauh dari masjid desa tersebut.
Ratusan pemotor tampak mengiringi iring-iringan jenazah Nizam, menuju ke lokasi peristirahatan terakhirnya.