Gacor!, 5 Seksi Jalan Tol di Aceh Tuntas, Menyisakan 1 Seksi yang Bakal Beroprasi Akhir Tahun 2024

Senin 26-08-2024,14:55 WIB
Reporter : indra RC
Editor : Rahmat

Selain itu, keberadaan jalan tol ini juga menjadi akses penting menuju Universitas Syiah Kuala (USK), salah satu perguruan tinggi tertua di Provinsi Aceh. 

BACA JUGA:JTTS Tahap Pertama Dikebut, Sayang Masih Terhalang Pembasan Lahan Tol di Sumatera Barat

BACA JUGA:Beraksi Pagi Hari, 2 Bajing Loncat Gasak Tabung Gas Elpiji dari Truk di Jembatan Musi 2

Dengan adanya tol, perjalanan dari Seulimeum ke USK kini hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit melalui Gerbang Tol Padang Tiji - Gerbang Tol Kuta Baro. 

Ini tentunya sangat mendukung aktivitas akademik dan mobilitas mahasiswa serta dosen di wilayah tersebut.

Seiring dengan beroperasinya Seksi 2 hingga 6, PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola jalan tol, akan segera memberlakukan penyesuaian tarif. 

Penyesuaian ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 1980/KPTS/M/2024 yang diterbitkan pada 9 Agustus 2024. 

Penyesuaian tarif berlaku untuk Seksi 2 hingga 4 (Seulimeum - Blang Bintang), sementara tarif baru akan diberlakukan pada Seksi 5 dan 6 (Blang Bintang - Baitussalam).

Penyesuaian tarif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan pengelola tol untuk memastikan keberlanjutan operasional dan pemeliharaan jalan tol, serta memberikan layanan yang optimal bagi pengguna jalan. 

PT Hutama Karya telah melakukan sosialisasi intensif melalui berbagai kanal komunikasi, baik online maupun offline.

Spanduk dan baliho telah dipasang di sepanjang jalan tol, serta dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan masukan dan pandangan.

BACA JUGA:Tempat Wisata & Kuliner di Sekitar JTTS, Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga Selama Libur Lebaran

BACA JUGA:Wisatawan Hormati Peraturan Aceh Yang Islami, Jessica Juanda: ‘Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung’

Dalam FGD yang dilaksanakan pada 19 Agustus 2024, berbagai pemangku kepentingan turut hadir, termasuk Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, Staf Khusus III Menteri BUMN Arya M. Sinulingga, serta pengamat ekonomi Pieter Abdullah. 

Diskusi tersebut menjadi forum untuk membahas secara mendalam berbagai aspek terkait penyesuaian tarif tol.

Muhammad Nasir, Dosen Ekonomi Pembangunan dari Universitas Syiah Kuala, menjelaskan bahwa kenaikan tarif sebesar 12% yang diterapkan saat ini masih dalam batas yang wajar. 

Kategori :