PALEMBANG, SUMEKS.CO - Belum usai kabar tentang bencana gempa Megathrust bakal menghampiri Indonesia, kini kembali diterpa rumor sebagian besar wilayah Indonesia bakal dihampiri fenomena alam La Nina.
La Nina adalah salah satu fenomena alam yang terjadi secara periodik di Samudera Pasifik.
Fenomena ini menyebabkan suhu muka laut di wilayah tersebut mengalami penurunan, sehingga udara terasa lebih dingin dari biasanya
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu 18 Agustus 2024 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut anomali Suhu Muka Laut Nino 3.4 menunjukkan ENSO Netral dengan indeks -0,01.
BACA JUGA:Tiktokers Muzak Marko Anggap Isu Gempa Megathrust Merupakan Konspirasi Pemerintah Belaka, Benarkah?
Disebutkan, bahwa kondisi cuaca saat ini menunjukkan fenomena El Nino 2023/2024 telah berakhir dan tengah berada pada Fase Netral.
"Indeks ENSO Dasarian I Agustus 2024, Status El Nino Netral (Indeks Nino 3.4: -0,02. BMKG memprediksi kondisi Netral berpotensi menuju La Nina mulai periode September 2024," tulis BMKG dalam unggahan di akun Instagram resminya.
Prediksi itu berdasarkan hasil pemutakhiran Dasarian I Agustus 2024.
Dengan prediksi terbaru ini, mengonfirmasi bergersernya prediksi La Nina landa RI yang semula diperkirakan terjadi mulai Agustus 2024.
ENSO atau El Nino-Southern Oscillation adalah anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.
Disebutkan bahwa iklim di Samudra Pasifik terbagi ke dalam 3 fase, yaitu, El Nino, La Nina, dan Netral.
Ketika terjadi fase La Nina, hembusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya.