MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Kehadiran angkutan batubara kembali menimbulkan keluhan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang ruas jalan serta pengguna kendaraan umum.
Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum), khususnya di Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, kini dipenuhi oleh kendaraan angkutan batubara.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas tetapi juga menyebabkan kemacetan panjang.
Situasi tersebut bahkan menjadi viral di media sosial, di mana terlihat masyarakat sedang menandu keranda jenazah salah seorang warga di tengah kemacetan yang melanda area tersebut.
BACA JUGA:Tiga Lembaga Survei Unggulkan ASTA dalam Pilkada Banyuasin 2024
BACA JUGA:Polemik BMKM Sumsel: Penasehat Minta Jauhi Politik Praktis
Keluhan dari warga semakin meningkat karena arus kendaraan yang padat menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan bagaimana kedua bahu jalan dipadati angkutan batubara, sehingga masyarakat yang sedang menandu keranda jenazah terpaksa menggunakan area sempit di bahu jalan.
Keluhan dari warga semakin meningkat karena arus kendaraan yang padat menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka.
Menurut keterangan dari akun yang mengunggah video tersebut, kemacetan parah ini disebabkan oleh salah satu kendaraan batubara yang mogok di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Dukung Perekonomian Sumsel melalui Program Kolaborasi UMKM dan Inisiatif Digital
BACA JUGA:Benarkah Pegawai Lajang Pindah Lebih Awal ke IKN?
Keluhan dari warga semakin meningkat karena arus kendaraan yang padat menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka.
Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Kasman MA, menyayangkan kejadian tersebut dan menganggapnya sangat tidak manusiawi.
Ia menegaskan bahwa masyarakat sudah muak dengan angkutan batubara yang sering menimbulkan masalah di jalan raya, dan berharap adanya tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini.