“Ini benar-benar kurang ajar, istilahnya sudah kelewatan ini, Ya kang Asep ya kita nggak usah apa namanya, Nggak usah ragu-ragu lagi Kang Asep,” tegas Habiburokhman pada Pakar Hukum Pidana sekaligus mantan hakim Asep Iwan Iriawan.
“Ini memang benar-benar kurang ajar, sudah kelewatan, eh publik marah wajar publik marah, apalagi ini soal kemanusiaan,” cetusnya.
Menurut Habiburokhman, semua pihak harus bersatu.
“Ini kita bongkar ramai-ramai, gampang sekali kok kita menilai peristiwa ini dari CCTV zaman sekarang teknologi sudah sangat maju ya,” sebutnya.
Kemudian handphone dan lain sebagainya sudah sangat-sangat maju teknologi untuk dilacak.
“Untuk ditelusuri dengan teknologi yang ada, saya pikir sudah dikerjakan kepolisian dan kejaksaan itu,” katanya Habiburokhman sangat yakin.
Ada lagi yang namanya visum et repertum, pemeriksaan secara medis yang tadi dikatakan karena kekerasan bukan karena alkohol.
“Mana ada orang mati karena alkohol, itu aneh aja, tiap hari minum alkohol nggak ada orang mati, apalagi orang yang segar bugar ya ‘kan,” ungkapnya.
“Iya ini sudah benar-benar kelewatan saya pikir, harus dicari harus dicek juga itu handphonenya hakim , CCTV terkait hakim, ada nggak apa namanya transaksi dibalik peristiwa ini,” tandasnya.