KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Salah satu rumah warga Dusun 6 Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dibedah.
Dimana rumah yang dibedah ini merupakan milik Rita Lismawati dan Heri Mahendra yang keseharian berkerja sebagai pedagang keliling.
Pelaksanaan bedah rumah dimulai hari ini, Rabu 17 Juli 2024, dengan peletakan batu pertama. Yakni menyambut Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64 tahun ini.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Negeri OKI, Hendri Hanafi SH MH, Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, M Refly SSos, Dandim 0402/OKI, Letkol Inf Yontri Bhakti SH MH.
BACA JUGA:Menyambut HBA ke-64 dan HUT IAD, Kejati Sumsel Adakan Giat Sosial Donor Darah
BACA JUGA:PT Pusri Launching Program Return and Cashback, Berikan Edukasi untuk Petani Lewat Sekolah Tani
Termasuk Kepala Badan Pertanahan Negara/ATR, Joni, Kepala Bank Sumsel Cabang Kayuagung, Saka. Pada kegiatan itu turut dihadiri Stakeholder Kabupaten OKI.
Disampaikan Kajari OKI, Hendri Hanafi SH MH, pelaksanaan bedah rumah hari ini bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten OKI dan juga Baznas. Sehingga terselenggara pembangunan rumah warga Desa Celikah ini.
"Alhamdulillah, hari ini bisa terlaksana bedah rumah warga di lingkungan Desa Celikah. Hari ini peletakan batu pertama. Mudah-mudahan cepat selesai," ungkap Kajari.
Dikatakan Kajari, pelaksanaan bedah rumah ini kerjasamanya singkat. Dimana pihaknya bekerjasama dengan Baznas dan Pemkab OKI yang akan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten OKI.
BACA JUGA:Liburan Sekolah Hemat: Cashback 50 Persen Tiket Pesawat di BRImo
"Alhamdulillah, pada kegiatan bedah rumah ini juga Badan Pertanahan ATR yaitu akan memfasilitasi sertipikat dan Bank Sumsel Babel Kayuagung akan memberikan bantuan usaha kepada pemilik rumah," jelas Kajari.
Masih kata Kajari, kegiatan bedah rumah ini dilakukan juga untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten OKI khususnya. Termasuk juga bisa menurunkan angka stunting.
"Kegiatan ini semoga bermanfaat dan rumah yang dibedah ini memang tidak layak huni sehingga peru dibedah," kata Kajari.