PALEMBANG, SUMEKS.CO - Puluhan pemuda dari 'Lamun Warrior' sebuah organisasi pemuda berbasis konservasi padang Lamun di Bintan Kepulauan Riau, melakukan aksi nyata melindungi ekosistem Lamun.
Aksi konservasi Lamun yang dilakukan pada Senin 1 Juli 2024 lalu ini, bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan menguatkan Konsep Karbon Biru sebagai solusi inovatif melalui lamun.
Lamun sendiri merupakan tanaman laut berbunga yang tumbuh di perairan dangkal di sepanjang pantai, terutama di daerah pasang surut.
Dari rilis yang diterima redaksi SUMEKS.CO Kamis 4 Juli 2024, para pemuda dan masyarakat menanam 3000 bibit lamun jenis Enhalus acoroides di Pantai Nara, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kab. Bintan.
BACA JUGA:Heboh! Virus Mematikan Jadi Wabah di Israel, Warganet Singgung Soal Azab
Kegiatan ini mencerminkan kepedulian akan kesadaran konservasi, atas ketidakpastian cuaca yang semakin ekstrim akibat adanya perubahan iklim.
Meskipun diikuti oleh lebih dari 100 pemuda dari berbagai elemen, kegiatan ini diikuti dan berkolaborasi dengan Bintan Resort Cakrawala, Green Initiative, Bintan Industrial Estate, Banyan Tree Bintan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Politeknik Bintan Cakrawala dan Yayasan Serindit, Yayasan Peduli Kepulauan Riau.
Serta dihadiri oleh M. Riza Damanik PhD Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Muhammad Yusuf, S.Hut, M.Si Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Kemudian Kementerian Kelautan dan Perikanan Said Sudrajad, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau Asisten Bupati Kabupaten Bintan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Kabupaten Bintan.
BACA JUGA:Jamaah Haji Gelombang II Kembali ke Tanah Air, Embarkasi Palembang Pulang Terlebih Dahulu
Kegiatan yang diprakarsai oleh komunitas Lamun Warrior di bawah binaan Kampong Teripang, kegiatan juga bertujuan untuk melestarikan padang lamun sebagai bagian dari solusi tantangan lingkungan dan iklim saat ini.
Pelaksanaan kegiatan dibuka oleh Siti Nurohmatiljanah selaku Co founder Lamun Warrior, Edo Irfiani ketua yayasan Kitabisa sebagai kolaborator kegiatan, dan Muhammad Yusuf, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan, membuka sekaligus meresmikan Hari Lamun Indonesia.
Dalam sambutannya, Siti menegaskan bahwa Gerakan Menanam Lamun ini adalah inisiatif konservasi yang diprakarsai oleh pemuda Bintan di dalam komunitas Lamun Warrior.