Setelah penanaman yang berlangsung sekitar 1 jam, para peserta Gerakan Menanam 1000 Lamun bersama-sama membersihkan pantai dengan mengambil serasah lamun kering yang ada di pantai.
Tidak berhenti disitu Lamun Warrior juga mengedukasi, bahwa Lamun kering tersebut dapat diolah kembali menjadi produk yang bernilai guna.
Kegiatan dilanjutkan dengan launching product SULAM (Sutra Lamun), yang mana Lamun Warrior berharap dapat menjadi cikal bakal industri fashion yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
SULAM merupakan produksi benang dari serasah lamun kering yang dibuat menjadi produk fashion, bekerja sama dengan pemuda lokal dan ibu-ibu pesisir untuk memproduksinya melalui program Bank Lamun yang dimiliki oleh Lamun warrior.
Lamun kering yang sebelumnya sudah dikumpulkan di pantai, nantinya akan diolah menjadi produk bernilai manfaat, salah satunya SULAM (benang yang menjadi kain dari sutra lamun), sabun lamun, dan Lamun Paper yang terbuat dari serasah lamun.
BACA JUGA:66.611 Jemaah Haji dari 169 Kloter di Indonesia Sudah Tiba di Tanah Air
Launching SULAM juga dimeriahkan dengan persembahan Kabaret dari Teman-Teman Volunteer dari berbagai daerah di Indonesia, mengangkat tema Budaya Bekarang di Bintan dan Pentingnya Menjaga Pelestarian Padang Lamun.
Kemudian kegiatan ditutup dengan Penampilan fashion show Sutra Lamun dan pengalungan syal yang terbuat dari sutra Lamun kepada Muhammad Yusuf selaku Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bapak Riza Damanik, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM dan Bapak Said Sudrajat, Kepala Dinas dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Lamun Warrior bisa kontak langsung
Media Creative and Content Creator Lamun Warrior melalui 0895335501848 (Siti Khanisa) atau berkirim melalui surel lamunwarrior@kampongteripang.com