Bukan hanya itu saja, menurut Herman struktur gedung 7 lantai saat fisiknya sudah jadi justru terlihat miring sebelum dipercantik dengan ornamen-ornamen warna biru dan abu-abu khas UIN Raden Fatah Palembang.
"Kami khawatir gedung ini sewaktu-waktu akan roboh hingga menimpa rumah-rumah warga, kami juga setiap harinya was-was pak," ungkapnya.
"Jadi pembangunan gedung ini sangat meresahkan masyarakat, tidak ada manfaatnya bagi warga sekitar malah terancam teror bakal roboh,"tukasnya.
Senada juga diungkap warga lainnya, sejak dibangunnya gedung mess 7 lantai tersebut dampak lingkungan seperti banjir kerap melanda warga sekitar saat musim penghujan tiba.
BACA JUGA:Kukuhkan 3 Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, Ambisi Capai Universitas Unggul Di Asia Tenggara
BACA JUGA:Jurusan di UIN Raden Fatah Palembang, yang Bisa Dipilih Peserta UM-PTKIN 2023
"Kalau hujan tiba bisa dipastikan perumahan warga berdampak banjir pak, terutama warga disekitar gedung ini," ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya ini kepada SUMEKS.CO.
Sebab, katanya pembangunan gedung tidak disertai dengan pembangunan saluran air yang baik dari pihak kontraktor proyek.
Belum lagi, tersiar kabar pada saat pengerjaan gedung sejumlah pekerja juga banyak mengeluhkan sering terlambatnya gaji hingga belum dibayar upah pekerja hingga saat ini.